Lembaga Pemuda Tani GP Ansor, Siap Majukan Pertanian Jabar

udin abay | Minggu, 26 September 2021 , 07:35:00 WIB

Swadayaonline.com - Pertanian mempunyai berbagai keunggulan bukan hanya hanya dari on farm tetapi juga off farm. Peran generasi muda sangatlah penting dalam meneruskan regenerasi pertanian yang mengikuti perkembangan jaman. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda PC-GP Ansor Kabupaten Sumedang melaunching Lembaga Pemuda Tani (LPT) Ansor. (25/9)

Ketua PC-GP Ansor, Aceng mengatakan, lahan pertanian Kabupaten Sumedang sangat luas dan mmepunyai potensi yang snagat luar biasa namun belum di manfaatkan secara maksimal. Untuk itu, melalui pemuda tani Ansor akan turut berpartisipasi dalam pengembangannya. Sementara, Ketua LPT Ansor, Asep Burhanudin menambahkan, regenerasi petani sangatlah penting, mengingat banyak petani yang sudah tua. "Petani itu bukan lagi kotor-kotoran, tetapi banyak swktor yang bisa dikembangkan mulai budidaya, pebgolahan sampai pemasaran", ujarnya.

Pada acara tersebut juga digelar seminar "Menghijrahkan Generasi Rebahan". Hadir sebagai narasumber Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Oleh Sholeh dan Ipra Humas Itjen Kementerian Pertanian (Kementan), Edi Puspito.

Oleh Sholeh dalam pemaparannya mengatakan, Jawa Barat mempunyai potensi pertanian yang snagat besar, dan memiliki penduduk yang cukup banyak, hal tersebut menjadi bisnis yang menjajikan. Namun menurutnya, ada yang mengganggu ekosistem pertanian tersebut, yaitu berkembangnya kawasan ekonomi terpadu seperti oembangunan mall dan lainnya yang membuat lahan pertanian semakin berkurang. "Kalau ini terus berkembang, maka 5-10 tahun kedepan, pertanian di Jawa Barat yidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakatnya sendiri", ungkapnya.

"Jadi kunci keberhasilan petani adalah soal regulasi dan aturan yang konsiaten, sarana prasana dan akses pasar serta modal, sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Ketahanan pangan bukan berarti semua harus memproduksi sendiri, tapi setidaknya Indonesia yang memiliki SDM alam yang berlimpah, petani dan peternak bisa hadir di negerinya sendiri. Jangan sampai kita hanya bisa bertani dan beternak, tapi tidak bisa menjual", tegas Oleh Sholeh.

Sementara itu, Edi Puspito mengungkapkan, pada dasarnya Kementan akan selalu mendukung dan memfasilitasi seluruh kegiatan pembangunan pertanian terlebih pemuda tani. "Sudah seharusnya pemuda hadir untuk membangun seluruh sektor pertanian, sesuai harapan Menteri Pertanian untuk mengembangkan petani milenial. Karena pertanian merupakan sektor yang menjanjikan, dan petani itu keren", ujarnya.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa pemuda tani merupakan wujud dari pertanian kedepan. "Petani muda milenial harus melek teknologi tidak gaptek, kretif dan mampu melihat peluang. Sehingga pertanian menjadi lebih maju, mandiri dan moder", tegasnya. Semenatar itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembanvan SDM Pwrtanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, jika tidak dipersiapkan regenerasi sejak awal, maka Indonesia akan kekurangan petani. "Kementan juga mendorong potensi yang dimiliki milenial. Sebab milenial dibutuhkan untuk meneruskan pembangunan pertanian", tambahnya. SY/CHA