Pentingnya Analisa Usahatani Bagi Petani Agar Tahu Keuntungannya

udin abay | Jum'at, 15 Oktober 2021 , 21:28:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) menindaklanjuti kebijakan program dari Kementerian Pertanian melalui berbagai kegiatan. Pertemuan sekolah lapang (SL) adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh IPDMIP.  

Kelompok tani (Poktan) Ngampel, di Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang dalam sebulan ini melaksanakan SL sedikit berbeda. Selama beberapa kali pertemuan sekolah lapang materi yang diberikan meliputi persiapan tanam, perawatan tanaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman sampai panen. Berbeda dari sebelumnya, kali ini SL menyasar materi analisa usahatani bagi petani padi.  

Sebagian besar pelaku usaha tani di Poktan Ngampel belum menerapkan analisa usahatani. Bahkan sekedar mencatat pengeluaran biaya  pun tidak. Padahal banyak sekali macam pengeluaran pada saat melakukan budidaya padi. Mulai dari biaya menggarap olah tanah, benih, pupuk, tenaga kerja dan lain-lain.  

Agar materi yang diberikan mudah dimengerti dan bisa diaplikasikan dengan dengan baik, Tim Pemandu BPP Ngusikan mengundang Purbowo, seorang dosen di salah satu universitas di Kota Jombang sekaligus penyuluh pertanian swadaya. Ia dosen ahli dalam sosial ekonomi pertanian dan tepat untuk membawakan materi analisa usahatani.  

Purbowo mengungkapkan bahwa analisa usahatani bagi petani padi penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan usahatani yang dilakukan. “Layak tidaknya kegiatan usaha untuk terus dikembangkan dapat dievaluasi dengan melakukan perhitungan analisa usaha tani.,” ungkap Purbowo.  

Ia melanjutkan langkah-langkah untuk menentukan keuntungan/kerugian antara lain mencatat biaya, memilah, menghitung, dan memutuskan. Purbowo melanjutkan, bahwa pelaku usaha tani harus mengenal jenis biaya, yakni biaya tetap dan biaya variabel. Contoh yang termasuk biaya tetap antara lain, alat pertanian (cangkul, gancu, sabit, tangka semprot, jarum jahit sak), mesin pertanian (pompa air, tractor, transplanter, combine harvester), pajak lahan, sewa lahan, kendararaan pengangkut (gerobak, sepeda motor, mobil pick up) dan termasuk bunga bank jika modal usahanya berasal dari pinjaman perbankan. Sedangkan yang termasuk contoh biaya variabel adalah benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, pengairan dan pengemasan.  

Tujuan mengenal jenis biaya adalah agar nantinya bisa mengetahui berapa biaya total produksi yang dikeluarkan oleh pelaku usaha tani dalam satu kali siklus usaha taninya. Biaya total merupakan hasil penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Seluruh biaya tetap ditambahkan dengan seluruh biaya variabel.  

Selanjutnya untuk menghitung pendapatan yang diperoleh adalah dari hasil perkalian jumlah produksi dengan harga pada saat itu. Sedangkan untuk menghitung keuntungan usaha yaitu dari hasil pengurangan pendapatan dengan biaya total. Dengan demikian, keuntungan keluarga tani dalam sebulan dapat diketahui dengan membagi jumlah keuntungan dalam satu siklus usaha terhadap lamanya usahatani yang diusahakan.  

Setelah membuat analisa usahatani, maka dapat diketahui apakah usahatani yang dilakukan tersebut memberikan keuntungan ataukah justru sebaliknya yakni kerugian kepada pelaku usaha. Sehingga dari analisa usahatani bisa ditentukan mengenai bagaimana kalayakan usahatani yang diusahakan. Kelayakan usahatani dinilai dari pendapatan dibagi dengan biaya, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: R/C ratio = TR : TC, dimana TR = total pendapatan, TC = biaya total, jika R/C ratio < 1 maka usaha tersebut dikatakan tidak layak, jika R/C ratio = 1 maka usaha tersebut dikatakan impas dan jika R/C ratio > 1 maka usaha tersebut dikatakan layak.  

Dengan demikian jika sudah mengetahui hasil perhitungan R/C ratio, perlu dilakukan evaluasi oleh pelaku usaha terhadap usahatani yang dilakukan. Usaha yang dilakukan tersebut bagaimana tingkat kelayakannya. SY/DM/YNI