Ketidakjelasan Bulog Serap Jagung 30.000 Ton, Petani Grobogan Akhirnya Jual ke Pabrik Pakan

udin abay | Rabu, 20 Oktober 2021 , 20:18:00 WIB

Swadayaonline.com - Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Sunanto bersama Perum Bulog Cabang Semarang telah melakukan penandatangan berita acara kesiapan pasokan dan penetapan harga beli jagung pada tanggal 9 Oktober 2021. Berita acara ini menyepakati beberapa hal terkait penyiapan pasokan dan penyaluran jagung dengan Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (jagung CSHP) sebanyak 30.000 ton.

"Ketidakjelasan Bulog pada tindak lanjut penyerapan 30.000 ton jagung yang disiapkan petani, petani Grobogan akhirnya menjual jagungnya ke pabrik pakan ternak," demikian dikatakan Sunanto di Purwodadi, Rabu (20/10/2021).

Sunanto menutur dalam berita acara tersebut menuangkan beberapa kesepakatan dalam memenuhi penyediaan jagung program pemerintah sebanyak 30.000 ton untuk peternak ayam mandiri. Di mana, 10 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Grobogan sepakat siap menyediakan jagung untuk program jagung CSHP sebanyak 30.000 ton bertahap 5.000 ton selama 6 minggu, sampai dengan November 2021 dengan penyerahan secara bertahap kepada Perum Bulog.

"Namun demikian, pihak Perum Bulog hingga saat ini belum juga kunjung melakukan tindak lanjut pembelian jagung. Padahal kondisi jagung sudah tersedia sehingga petani menunggu Perum Bulog untuk melakukan pembelian sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat," sebutnya.

"Berita acara ini diketahui Kodim dan Polres Grobogan, tapi Bulog belum juga turun membeli jagung. Petani menunggu jagungnya untuk dibeli Bulog," lanjutnya.

Sunanto menegaskan pihaknya sebenarnya hanya membantu Perum Bulog dalam menyediakan jagung yang rencananya akan digunakan sebagai subsidi jagung untuk peternak. Tujuanya agar penyediaan jagung program pemerintah itu sebagai bahan pakan ternak dapat terlaksana.

"Dan juga agar peternak secepatnya juga terbantu mendapatkan pasokan jagung untuk bahan pakan," pinta Sunanto.

Perlu diketahui, Kabupaten Grobogan merupakan lumbung pangan Jawa Tengah. Salah satunya sentra produksi jagung yang hingga akhir tahun masih melangsungkan panen dengan hamparan cukup luas.

"Prakiraan total luas panen jagung tahun 2021 mencapai 121.200 hektare dengan produksi 783.700 ton. Luas panen di bulan Oktober 2021 24 ribu hektare produksi 120 ribu ton. Kondisi ini menjadi jaminan pemenuhan kuota jagung sesuai permintaan pemerintah," ucapnya.

"Bahkan kami sanggup memasok 100.000 ton hingga Januari 2022 karena Januari akan memasuki panen raya musim tanam pertama," imbuh Sunanto. SY/HMSK