Pertanian Makin Maju dan Pintar, Kementan Siapkan Lokasi Baru Pertanian Cerdas Iklim

udin abay | Jum'at, 22 Oktober 2021 , 23:15:00 WIB

Swadayaonline.com - Arah pembangunan pertanian saat ini adalah menciptakan pertanian Indonesia yang bermartabat, maju, mandiri dan modern. Oleh karena itu Kementerian Pertanian mengupayakan implementasi mekanisme perencanaan program pembangunan pertanian yang terdesentralisasi, sejalan dengan kondisi otonomi daerah saat ini, termasuk dengan mencermati dinamika iklim yang terjadi.

Guna mensiasati dampak perubahan iklim yang makin ekstrim, Kabupaten Pinrang dipilih sebagai salah satu lokasi kegiatan pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Program SIMURP menitik beratkan pada rehabilitasi dan modernisasi irigasi di Daerah Irigasi yang menjadi tanggung jawab pusat.

Guna mendukung percepatan pelaksanaan program utama pertanian, SIMURP juga akan memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah lembaga terdepan dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di kecamatan.

"Untuk itu BPP harus diperkuat dari semua sektor, baik sarana prasarananya maupun sumber daya manusianya,” ujar Mentan SYL

Selain itu, BPP juga mempunyai 5 peran strategis antara lain sebagai Pusat Data dan Informasi, Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, Pusat Pembelajaran, Pusat Konsultasi Agribisnis dan Sebagai Pusat Pengembangan Kemitraan atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI) di kecamatan. Semua peran itu telah diperkuat dengan sarana dan prasarana terutama sarana teknologi informasi mendukung era 4.0.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sangat penting.

"Penyuluh dan petani dalam mengelola usaha taninya harus mampu beradaptasi dan melakukan mitigasi adanya perubahan iklim serta melek teknologi informasi," jelasnya.

Penyuluh untuk terus menerus melakukan penyuluhan tentang CSA dengan menerapkan teknologi hemat air, menggunakan pupuk berimbang, pengendalian hama yang ramah lingkungan dan pengolahan lahan yang baik sehingga meningkatkan produksi dan produktivitas serta pertanian berkelanjutan.

Pertanian makin maju dan keren, ditambah lagi dengan adanya SIMURP yang mengajarkan petani untuk pintar mengolah pertanian yang ramah lingkungan dan pintar membaca perubahan iklim yang semakin ekstrim.

“Selain itu SIMURP merupakan Program Utama Kementerian Pertanian dan harus didukung,” ujar Kabadan.

Sri Puji Rahayu, selaku Penyuluh Pertanian Pusat menyampaikan dipilihnya Kabupaten Pinrang sebagai lokasi baru SIMURP karena potensi pertaniannya cukup luas. Dimana Pinrang mempunyai luas sawah seluas 91.159 Ha (46,47%); perkebunan campur seluas 9.346,4 Ha (4,76%); areal Ladang/Tegalan seluas 27.083 Ha (13,81%), areal Perkebunan seluas 44.782 Ha (22,83%) dan areal Hutan seluas 721.831 Ha (26%).

Selain itu, Kabupaten Pinrang juga mempunyai potensi hidrologi berupa dua sungai besar yaitu sungai Mamasa dan Sungai Saddang yang mendapatkan air dari Bendung Benteng yang memiliki debit rata-rata 319 m 3/dt. Dalam pengaturan irigasi, Pinrang masuk Daerah Irigasi (DI) Saddang dengan luas areal 61.198 Ha, jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Pinrang, Ir. Andi Tjalo Kerrang, menyambut baik adanya Program SIMURP. Pihaknya siap mendukung kegiatan tersebut yang akan berada di 4 kecamatan/BPP.

"Keempat wilayah itu mendapatkan air irigasi dari DI Saddang (Sub unit Langga) yakni BPP Watang Sawito, BPP Mattiro Bulu, BPP Mattiro Sompe dan BPP Lanrisang," terangnya. SY/SP/NF