Kementan Gelar Agriculture Job Fair di Tanah Banua

udin abay | Sabtu, 23 Oktober 2021 , 09:31:00 WIB

Swadayaonline.com - Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk didalamnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian.

Dalam menunjang upaya itu Kementerian Pertanian (Kementan) serius melahirkan wirausahawan milenial. Bersama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan bertekad akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta agar generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian.

“Terbukti banyak pemuda-pemudi terdidik yang saat ini menjadi pelopor dalam usaha pertanian. Ini adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, apalagi ditunjang dengan mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” ungkap Mentan SYL.

Mentan SYL meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

"Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan SDM dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” tegas Mentan SYL. Kamis, 21 Oktober 2021 bertempat SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) menggelar Agriculture Job Fair.

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi meresmikan acara itu secara virtual. Dia mengajak generasi milenial menjadi petani karena banyak pendapatan yang bisa diraup.

"Pertanian itu sekarang banyak duitnya, kalau dikelola secara benar, dikelola secara bisnis. Itu yang saya ajak ke anak-anak milenal, 'ayok turun ke pertanian'," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, masuknya kelompok milenial perlu didukung dengan pengelolaan pembangunan sektor pertanian dengan cara-cara modern.

"Kalau semua orang tahu pertanian menghasilkan duit, maka semut-semut berdatangan dengan sendirinya. Artinya tunjukkan dulu bahwa pertanian itu menghasilkan duit, itu yang harus kita kerjakan," terang Dedi.

Dedi pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri yang sudah ikut serta dalam Agriculture Job Fair kali ini.

"Alumni pendidikan vokasi harus siap masuk di seluruh Dunia Usaha dan Industri, artinya alumni yang benar-benar siap di seluruh lini pembangunan pertanian, selain itu harus bisa menciptakan Job Creator,” pesannya.

Hadir dalam Bursa Kerja Pertanian ini Ivan Cossio Cortez selaku Country Director Head of the South East Asia and Pacific Hub IFAD, perwakilan dari Bapenas serta pemerintah daerah Kalimantan Selatan. Pada kesempatan yang sama Ivan Cossio Cortez sangat antusias karena melihat semangat yang luar biasa dari pelaksanaan program YESS di Indonesia.

“Saya melihat SDM pertanian di pedesaan memiliki potensi untuk dikembangkan. Hadirnya program YESS memberikan kesempatan untuk mereka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Semoga program ini dapat diimplementasikan di tempat lain,” pesannya.

Selain itu di job fair ini diadakan talkshow tentang dunia kerja serta juga dilakukan launching website khusus Bursa Kerja Pertanian di Kalimantan Selatan yaitu: https://agrijobfairkalsel.com. SY/NL