Menteri Pertanian Anugerahkan Penghargaan Widyaiswara Berprestasi

udin abay | Minggu, 24 Oktober 2021 , 19:18:00 WIB

Swadayaonline.com - Pejabat Fungsional Widyaiswara adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melaksanakan kegiatan pelatihan, pengembangan pelatihan, dan penjaminan mutu pelatihan dalam rangka pengembangan kompetensi yang berkedudukan di lembaga penyelenggara pelatihan pada instansi pemerintah.

Sebagai guru bangsa, Widyaiswara tidak hanya melaksanakan kegiatan pelatihan dengan aktivitas mendidik, mengajar, dan melatih. Akan tetapi Widyaiswara juga memiliki tanggung jawab untuk terus berinovasi dalam pengembangan pelatihan.

Inovasi pengembangan pelatihan menjadi sebuah keharusan dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia, karena kemampuan manusia yang sangat dinamis dan kondisi zaman yang terus berubah begitu cepat.

Sebagai upaya meningkatkan motivasi kerja dan terus menghasilkan karya terbaik, Kementerian Pertanian melakukan seleksi untuk menjaring Widyaiswara Berprestasi.

Publikasi Karya Tulis Ilmiah (KTI), inovasi di bidang pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria utama untuk menentukan Widyaiswara berprestasi. Sedangkan pengalaman bekerja, pengalaman organisasi, pengalaman menduduki jabatan, dan pengalaman menjadi narasumber luar negeri, serta pengalaman lainnya merupakan kriteria penunjang untuk dapat mengantarkan seorang Widyaiswara ditetapkan sebagai Widyaiswara Berprestasi.

Abd. Rohim, Widyaiswara Ahli Madya, menjadi wakil Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai calon Widyaiswara Berprestasi, berkompetisi dengan calon dari 9 UPT Pelatihan Pertanian seluruh Indonesia.

Di hadapan tim penguji dari Lembaga Administrasi Negara, Inspektorat Jenderal Kementan dan Praktisi Independen, satu persatu para nominasi Widyaiswara Berprestasi dari seluruh UPT BPPSDMP mempresentasikan hasil kerja dan karya terbaiknya.

Setelah memaparkan karyanya, Abd. Rohim mendapatkan apresiasi dari tim penguji atas dedikasi dan kerja kerasnya menjadikan sebuah kelompok tani menjadi Agro Edu Wisata. Sebuah tempat wisata yang tidak hanya memfasilitasi masyarakat menikmati liburan, tapi juga ada nilai edukasi yang diberikan. Masyarakat dapat berwisata sekaligus mengenal dan mencintai dunia pertanian.

Hasil ini bukanlah sebuah proses instan, melalui inovasi pengembangan pelatihan berbasis inklusi sosial, Abd. Rohim merancang tahap demi tahap pelatihan. Inovasi pelatihan ini menitikberatkan hasil pada tahap awal yang harus tepat. Kemauan dan kemampuan masyarakat menjadi titik awal parameter kesuksesan tahapan selanjutnya.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Kelompok Masyarakat Hidroponik di Wilayah Pamulang Barat Tangerang Selatan yang sedang berlangsung dan terus mengalami perkembangan positif, juga menjadi rahasia kesuksesan Abd. Rohim menjadi Widyaiswara Berprestasi.

Selasa (19/10/2021), bersamaan dengan kegiatan Pembukaan Training of Trainer (TOT) bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu. Diumumkan 3 Widyaiswara Berprestasi, yaitu Abd. Rohim dari BBPP Lembang, Rizki Permana dari PPMKP Ciawi dan Rip Krishaditersanto dari BBPP Kupang.

“Pertanian yang maju dan masa depan bangsa ditentukan oleh SDM pertanian yang berkualitas. SDM berkualitas tergantung peran widyaiswara salah satunya, sebagai guru bangsa. Karenanya saya minta widyaiswara juga terus belajar, bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada dan ending processnya bisa meningkatkan pendapatan petani,” kata SYL.

“Dalam setiap langkah kita menjalankan tugas fungsi, hadirkan pengabdian di dalamnya, niatkan untuk ibadah,” pesannya.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “pertanian itu bisnis, karenanya pertanian harus beragribisnis yang modern, agar keuntungan yang didapat pelaku utama pertanian bisa maksimal,” jelasnya.

“Sistem agribisnis didukung oleh sub sistem diantaranya SDM pertanian, karenanya saat ini sedang dibangun terus capacity building dan empowering di bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan,” jelas Dedi.

"Hari ini menjadi momen bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena mendapatkan pengakuan dari Bapak Menteri. Sedih karena amanah ini membutuhkan pembuktian lebih. Saya harus mampu menjadi teladan bagi yang lain. Mohon dukungan dan doanya, semoga saya selalu istiqamah dengan amanah ini,” kata Abd. Rohim.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “Pertanian itu bisnis, karenanya pertanian harus beragribisnis yang modern, agar keuntungan yang didapat pelaku utama pertanian bisa maksimal,” jelasnya. “Sistem agribisnis didukung oleh sub sistem diantaranya SDM pertanian, karenanya saat ini sedang dibangun terus capacity building dan empowering di bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan,” jelas Dedi. SY/YKO/CHE