Buka Pelatihan Petani Milenial di Papua dan Papua Barat, Mentan SYL : Anak Papua Jangan Takut Gagal

udin abay | Senin, 15 November 2021 , 19:48:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian di seluruh penjuru, tak terkecuali wilayah Papua dan Papua Barat. Senin, (15/11/2021) Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) resmi membuka Pelatihan bagi petani milenial di Papua dan Papua Barat.

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada 15-23 November 2021 ditujukan untuk mendukung ketersediaan pangan dengan melibatkan 20 Kabupaten/Kota di Papua dan 18 Kabupaten/Kota di Papua Barat, dengan jumlah peserta lebih dari 1.200 orang.

Dalam sambutannya, Mentan SYL menegaskan, anak muda Papua dan Papua Barat jangan takut gagal, karena gagal merupakan hal biasa. Mentan SYL kemudian meminta anak muda Papua harus bisa bersaing dengan anak muda di Indonesia bagian lainnya.

“Bertani itu hebat, menjadi petani milenial itu luar biasa sehingga mulailah berbuat bagi diri sendiri dan untuk bangsa secara tulus. Jika kau melakukan ini dengan baik, sudah membantu bupati, gubernur dan presiden. Kalau mau jadi pejuang kemanusiaan dan pejuang bangsa, perbaikilah pertanian Papua,” ungkapnya.

Mentan meyakini, jika petani milenial Papua bergerak, maka ketersediaan pangan akan bisa dipenuhi, kemudian dengan didukung tanah yang subur, petani milenial Papua dapat memanfaatkan SDA yang ada untuk kepentingan pertanian kedepannya.

“Saya harap Kepala Daerah Papua dan Papua Barat serta Dinas terkait agar memberi perhatian lebih bagi petani milenial. Ini adalah aset berharga yang harus menjadi perhatian kita Bersama. Dalam masa pelatihan sebulan ini, anak-anak muda Papua tidak boleh gagal, sebab masa depan pertanian di bumi Papua ada ditangan generasi muda. Ini momentum untuk connecting, selanjutnya adalah mixing dengan program pertanian lainnya. Bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini”, tegas Mentan.

Hadirnya pandemi covid 19 telah membuktikan bahwa sektor pertanian tetap hidup, dan bertahan di tengah hantaman. Terbukti PBD pertanian naik 16,24 persen. Di tahun 2020, nilai ekspor produk pertanian meningkat 15,79 persen. Untuk Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) dari April 2020 99 persen meningkat di tahun ini sebesar 105 persen.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengapresiasi tingginya semangat petani milenial Papua yang dikut dalam pelatihan hal ini terbukti membludaknya para pendaftar.

Dedi menyebut sebagian besar kabupaten di provinsi Papua dan Papua Barat terhubung dengan baik, ada beberapa kabupaten lainnya yang akan dilakukan pelatihan secara offline hingga 23 November 2021 mendatang.

“Materi pelatihan kita terkait dengan teknik budidaya, wirausaha termasuk di dalamnya bagaimana mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) agar mereka (petani milenial.red) bisa berwirausaha secara mandiri melalui KUR yang disediakan kementerian pertanian,” tutur Dedi.

Sementara itu, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Purwanta mengatakan peserta yang mengikuti pelatihan, pihaknya memprioritaskan orang asli Papua, dengan harapan bisa mengangkat ketertinggalan anak-anak Papua bisa sebanding dengan daerah lain.

Pemateri pada pelatihan ini akan dikolaborasi bersama kementerian Pertanian, baik balai besar peternakan Batu Malang, Polbangtan Malang, BPTP Manokwari, Dinas Pertanian dan Tim Papua Muda Inspiratif.

Di Provinsi Papua, pelatihan akan digelar di BPTP Papua, BLP Sentani, BPP Sidori, Dinas Kehutanan Biak, Dinas Pertanian Merauke, Dinas Pertanian Nabire, Politeknik Pembangunan Pertanian Merauke, BPP Semangga, Balai Kampung Domande, Diperta, SMK Eca, dan Diperta Yapen. Sedangkan, di Provinsi Papua Barat, pelatihan dipusatkan di Polbangtan Manokwari, Dinas Pertanian Kabupaten Pegaf, Dinas Pertanian Kabupaten Teluk Bintuni, Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak dan Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw. SY/YNl