Program RJIT Kementan Bantu Pemulihan Ekonomi di Kalimantan Barat

udin abay | Senin, 29 November 2021 , 16:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk petani di Desa Wisma, Kecamatan Melugai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Program strategis pengairan areal persawahan petani itu turut membantu pemulihan ekonomi di Kalbar yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, pembangunan sektor pertanian yang menekankan agribisnis dan agroindustri merupakan langkah antisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional melalui upaya peningkatan kualitas yang berorientasi global, yang ditopang dengan ketersediaan infrastruktur produksi atau prasarana dan sarana pertanian yang memadai.

"Pembangunan RJIT ini diperlukan guna menunjang keberhasilan penanaman padi yang ada pada hamparan di sekitar lokasi jaringan irigasi tersebut, terutama pada saat musim tanam gadu. Ini merupakan upaya peningkatan pembangunan sektor pertanian di Sanggau, Kalbar," kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menegaskan pentingnya penataan manajemen air mulai dari hulu hingga hilir. Pemetaan pun harus dilakukan, di mana letak irigasi primer, sekunder, maupun tersier dan kuarter."RJIT memastikan bahwa pasokan air dapat berjalan dengan baik, sehingga petani tak memiliki kendala pengairan yang merupakan komponen pokok dalam budidaya pertanian," katanya.

Menurut Ali, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. “Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” ujarnya.

Lewat kegiatan ini, Ali menjelaskan Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi. "Kami ingin memastikan pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun. Dalam situasi apapun pertanian harus tetap berjalan, karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto yang menerangkan bahwa RJIT bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi.

Secara teknis, Rahmanto menerangkan jika program RJIT di Kabupaten Sanggau direaliasikan untuk mendorong percepatan realisasi tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

"Program RJIT yang telah selesai dibangun di Desa Melugai ini diharapkan dapat terus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani yang merupakan target dari tujuan pembangunan pertanian nasional," ujarnya. SY/HPSP