Peningkatan Nutrisi Pakan Sapi Melalui Feed Fermentasi

udin abay | Kamis, 26 April 2018 , 17:16:00 WIB

Swadayaonline.com - Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sebagian wilayahnya menjadi sentra ternak utamanya sapi dan telah dikembangkan sebagai sentra peternakan rakyat (SPR) yang dimulai dengan program bantuan kandang dari Dirjen Peternakan. Seiring dengan pemeliharaan dan pengembangannya, BPTP Balitbangtan Jawa Tengah yang bersinergi dengan Dinas Pertanian Kab. Grobogan melakukan pendampingan dan pengawalan melalui berbagai kegiatan diantaranya bioindustri berbasis integrasi ternak sapi dengan tanaman kedelai, mengingat Kab. Grobogan merupakan sentra pengembangan kedelai di Jawa Tengah. Inovasi teknologi dalam formulasi pakan sapi dari hijauan lokal, limbah pertanian serta bahan lokal laen yang sudah tersedia di wilayah Kab. Grobogan  menjadi fokus kegiatan bioindustri hingga saat ini. Dan Dinas Pertanian Kab. Grobogan bersama kelompok peternak sudah berencana untuk melakukan perbaikan kandang lagi. 

Sudah menjadi kebiasaan sebelumnya bahwa pada saat panen padi dan jagung, tersedia pakan segar yang melimpah berupa jerami dan tebon jagung, sehingga peternak memberikan secara langsung jerami dan tebon jagung segar untuk pakan sapi. Hal inilah menjadi penyebab lambatnya penambahan bobot sapi karena campuran pakan segar tersebut belum mempunyai kandungan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan hidup sapi. Sehingga perlu sentuhan inovasi untuk menaikkan nilai tambah atau kualitas bahan pakan segar tersebut sebelum  diberikan sebagai pakan ternak. 

Pakan ternak hasil fermentasi  sudah merupakan hal yang umum dan sudah banyak dilakukan secara swadaya oleh peternak sapi. Namun lain halnya dengan peternak di Ds. Boloh, Kec. Toroh, Kab. Grobogan, dimana inovasi formulasi pakan sapi hasil fermentasi yang terbarukan selalu dinanti. Nah, pada minggu ke-3 April 2018 ini, *BPTP Balitbangtan Jawa Tengah* melakukan pendampingan pembuatan pakan sapi Complete Feed fermentasi kepada kelompok ternak Loh Jinawi 3 dengan bahan baku jerami padi dan tebon jagung.

Komposisi formulasi Complete Feed fermentasi adalah jerami padi 50%, tebon jagung 25,28%, ampas kecap 8,07%, ampas tahu 8,7%, bekatul 5,22%n tetes 1,88%, mineral 0,31%, garam 0,32% dan dekomposer bakteri pemecah serat 0,16%. Presisi takaran dari setiap bahan menjadi penting karena masing-masing bahan sudah terukur nutrisi yang dikandungnya serta fungsi optimal dalam proses fermentasi.

Peneliti BPTP Balitbangtan Jateng Dr. Amrih Prasetyo sebagai pendamping menjelaskan bahwa Complete Feed hasil fermentasi mengandung nutrisi protein kasar 14,76%, TDN 69%, SK 20,4% dan lemak kasar 6,7% dan sudah mencukupi untuk kebutuhan hidup sapi. Pakan sapi hasil fermentasi dapat bertahan lama jika disimpan dalam kondisi kedap udara, sehingga dapat disimpan sebagai stok pakan jika tidak tersedia bahan pakan seperti pada musim kemarau panjang. Secara hitungan ekonomi, Complete Feed hasil fermentasi dihargai Rp.1350/kg sehingga jg dapat menjadi peluang bisnis bagi kelompok ternak. 

Selain di Kab. Grobogan, BPTP Balitbangtan Jawa Tengah juga melaksanakan kegiatan serupa di kawasan tebu dan ternak di Kec. Sulang, Kab. Rembang dan pemanfaatan rami sebagai campuran pakan untuk domba di Kab. Wonosobo. Sentuhan inovasi teknologi Balitbangtan sangat mendukung optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal yang murah, mudah, efisien dan mempunyai nilai tambah yang tinggi. SY/HNSL