Kabupaten Boalemo Sentra Jagung Penyumbang Ekspor

udin abay | Kamis, 03 Mei 2018 , 08:35:00 WIB

Swadayaonline.com - Produksi jagung tahun 2017 di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo sebanyak 452,32 ribu ton, target 2018 sebanyak 504,7 ribu ton. "Peningkatan tersebut berkat bantuan yang diberikan pemerintah berupa bibit, pupuk, dan alsintan, serta pengembangan yang dilakukan petani dengan pihak swasta yang selalu menyerap produksi hasil panen dan perbankan yang memberikan pinjaman modal usaha kepada petani", ujar Bupati Boalemo, Darwis Moridu. (3/5/2018)

Darwis mengatakan, luas lahan jagung saat ini 47.000 ha, dengan potensi pengembangan luas tanam jagung 64.000 ha. Masih banyak lahan tidur yang bisa dikembangkan, tentunya dengan bantuan pemerintah dan pemda setempat. "Bila potensi ini dikembangkan, saya sangat yakin masyarakat Boalemo akan lebih sejahtera, karena Boalemo merupakan daerah yang sangat cocok untuk pengembangan jagung dan harga jagung saat ini sudah cukup bagus yaitu Rp. 3.400 disamping pengembangan wisata pantai yang bisa menambah pendapatan masyarakat dan pemda", tambahnya.

"Kedepan saya ingin menguatkan lagi kerjasama antara petani/gapoktan dengan pengusaha untuk membuat gudang jagung, sehingga hasil jagung bisa diekspor langsung dari Boalemo dan menjadi sentra jagung nasional. Pengembangan infrastruktur pelabuhan juga sedang digalakkan untuk memudahkan ekspor tersebut. Untuk itu, bantuan pemerintah berupa alsintan mulai dari olah tanam, panen, sampai pascapanen, sangat di perlukan. Karena peran penyuluhan yang dilakukan saat ini sudah sangat masif dan bagus, bahkan pemda sendiri telah mengapresiasi dengan memberikan intensif dan kemungkinan untuk tahun berikutnya intensif tersebut akan ditambah dengan dari anggaran APBN", kata Darwis.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Boalemo, Sofyan Hasan mengatakan selain pengembangan jagung, Boalemo juga akan mengembangkan padi gogo seluas 56.000 ha. Hal tersebut untuk penguatkan program Pajale pemerintah untuk menuju swasembada pangan. "Kesuksesan pengembangan padi gogo yang akan ditanam disela tanaman kelapa dan jagung tersebut, tentunya dibutuhkan bantuan dari pemerintah berupa bibit, pupuk, alsintan, serta penyuluhan yang intensif dan babinsa selain juga pengembangan yang akan dilakukan pemda setempat", ujarnya.

Saat ini luas tanam padi di Boalemo 5.396 ha dengan produksi rata-rata 5,,19 ton/ha. Sofyan menegaskan, tahun 2017 produksi Boalemo 67.541,78 ton, surplus beras 23,935, 24 ton/tahun, petani padi sawah saat ini menggunakan varietas inpari 30 dan mekongga yang tahan serangan hama. Untuk pengembangan padi gogo akan dilakukan di kecamatan Wonosari, Paguyaman, dan Mananggu. "Saya berharap nantinya, Boalemo tidak hanya menjadi sentra jagung saja, tetapi swasembada beras untuk Kabupaten Boalemo", tambahnya. SY