Infiltrasi Program Penyuluhan Pertanian Melalui Sosialisasi dan Sinkronisasi

udin abay | Minggu, 20 Mei 2018 , 18:27:00 WIB

Swadayaonline.vom - Upaya Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian menjaga agar program pemerintah terinfiltrasi sampai ke daerah, salah satunya dilakukan dengan melakukan sinkronisasi dan sosialisasi kepada berbagai unsur di dinas lingkup pertanian. Kegiatan sinkronisasi dan sosialiasasi kebijakan penyuluhan pertanian tahun 2018 dan rencana tahun 2019 untuk wilayah Indonesia Tengah dilaksanakan di Hotel Quality Plaza Makasar.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr Siti Munifah yang pada arahannya arahannya menekankan bahwa penyuluh pertanian harus terlibat secara penuh dalam mendukung program Kementerian Pertanian, agar fokus peningkatan kesejahteraan petani dan swasembada pangan dapat terwujud. Penyuluh juga diharapkan menjadi contoh petani dalam menerapkan inovasi sehingga petani lebih percaya terhadap hal-hal baru yang disampaikan oleh penyuluh. Hadir pada acara tersebut Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementan, Kabupaten Gowa, Pangkep, Takalar, Enrekang, Pare2, Barru, Pinrang, kota Makasar, Distan provinsi, Penyuluh dan koordinator penyuluh kecamatan, Kepala UPT Pelatihan SDM Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulsel.

Balai Penyuluhan Pertanian juga agar difungsikan secara optimal sebagai pusat kendali dan informasi kegiatan penyuluhan, sehingga penyuluh dan petani dapat bersinergi dan memahami arah kebijakan pemerintah. Penyuluhan harus dipikirkan secara serius oleh instansi daerah karena potensi sektor pertanian di Indonesia masih cukup besar, sementara kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan saat ini terus berkurang dan mengalami berbagai perubahan. Hal ini karena banyak instansi daerah yang kurang fokus dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan sebagai contoh terdapat di satu daerah urusan penyuluhan hanya dikelola oleh sebatas jabatan fungsional.

Oleh karena itu, perlu penekanan lebih serius dan solusi agar semua unsur di daerah dapat memahami fungsi penyuluhan dan perlunya komitmen daerah terhadap penyelenggaraan penyuluhan. Pada kesempatan tersebut juga, Kapusluh mengajak agar para penyuluh pertanian dapat melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk menggerakan siswanya mengenal lebih dekat terhadap dunia pertanian. Diharapkan dengan tergeraknya siswa sekolah tersebut dapat menjadi salah satu upaya tumbuhnya minat generasi muda terhadap pertanian sehingga regenerasi petani yang digalakkan oleh pemerintah dapat terwujud. SY/NL