Peran Hortikultura Dalam Ketahanan Pangan Nasional

udin abay | Selasa, 04 Oktober 2016 , 12:01:00 WIB

Swadayaonline.com - Hortikultur (Buah - buahan dan sayur) diantara tanaman pangan khususnya sayuran memiliki kemampuan produktivitas tertinggi, seperti sawi - sawian yang dapat mencapai 60 ton/ha dan dapat dipanen dalam waktu 20 - 30 hari setelah ditanam. Para petani yang melakukan agribisnis sayuran umur genjah seperti bayam, sawi dan kalian sudah dapat menanam serta memperoleh keuntungan hanya dalam waktu dua bulan. Sedangkan bagi keluarga miskin yang masih kekurangan bahan pangan menanam sayuran dalam waktu singkat dapat dipanen untuk diolah sebagai pangan.

Pada musim kering atau paceklik awal musim hujan dua minggu pertama setelah hujan  turun, sayuran daun sudah mulai dapat dipanen sebagai bahan pangan sambil menunggu panen jagung dan padi gogo dipanen pada bulan ketiga setelah musim hujan tiba. Meskipun orang tidak dapat hidup sehat, tetapi bila hanya makan sayuran dengan pada masa kekurangan pangan dapat mensubtitusi makan pokok.

Namun bagi masyarakat yang kecukupan pangan, sayuran tetap harus dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta yang sangat diperlukan oleh tubuh. Sedangkan masyarakat urban perkotaan yang pas - pasan penghasilan kehidupannya akan lebih baik sehat dan ekonomis setiap hari mengkonsumsi sayuran segar sebagai komponen menu makanan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sayuran diperlukan secara universal bagi kehidupan dan kesehatan manusia dan kecukupan pangan di pedesaan dengan biaya yang lebih murah.

Fungsi Kesehatan

Sayuran dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan, hal ini dapat dilihat penyakit serangan jantung berkurang di pedesaan. Bahkan pencapaian umur panjang pada penduduk pedesaan yang menu makannya lebih banyak terdiri dari karbohidrat, sayuran dan buah - buahan. Menurut penelitian menunjukkan bahwa orang - orang yang mengkonsumsi sayuran dan buah - buahan sebagai komponen utama makan dapat menyambung sistim metabolisme dan meningkatkan nutrisi bagi anggota keluarga termasuk ibu - ibu menyusui.

Masih rendahnya tingkat konsumsi sayuran masyarakat Indonesia disebabkan bukan kurang tersedianya  produk dalam negeri, tetapi kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi mengkonsumsi sayuran. Pola makan yang menekankan pada komponen utama yaitu nasi dan lauk pauk berakibat tidak adanya tempat khusus sayuran dalam menu makan. Masyarakat Indonesia yang menggunakan sayuran segar sebagai lalapan seperti pada suku Sunda juga dapat merupakan anjuran makan sayuran 200 gr sehari.

Oleh karena itu untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, ketahanan pangan individu dan ketahanan keluarga gizi sudah tiba saatnya masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran mengkonsumsi sayuran. Sebab sayuran adalah bahan pangan yang mudah diproduksi di Indonesia. Dengan cukup memakan sayuran ditambah sumber pangan karbohidrat, produksi lokal bahaya busung lapar dan anemia semestinya dapat dicegah atau dihindari.

Komposisi Pangan        

Dalam komposisi pangan sayuran memiliki fungsi sebagai bagian lauk pauk, penambah selera, pembuka selera makan, bahan pokok pangan dan bumbu penyedap, kentang sebagai bahan pangan pokok. Bagi orang yang mengatur diet makan porsi sayuran  cukup banyak melebihi makan pokok nasi, kentang, jagung dan lain - lain.

Jagung manis, kentang  atau waluh dapat dimanfaatkan untuk pola makan. Cara mengkonsumsi sayuran berdasarkan kegunaan makan, jumlah sayuran yang dimakan dan jenis - jenisnya yang dikonsumsi. Untuk meningkatkan jumlah konsumsi sayuran masyarakat Indonesia, cara dan kegunaannya sayuran dalam makan tersebut dipopulerkan.

Beberapa jenis sayuran berfungsi sebagai penyedap bumbu atau pembentuk rasa. Meskipun jumlahnya tidak banyak  jenis dan sangat penting untuk penyediaan makanan sehari - hari  seperti cabe, bawang merah, daun bawang, seledri, bawang putih dan lain - lainnya tergolong dalam kelompok dalam sayuran penyedap.

Fungsi Kesehatan Tubuh

Hortikultura buah dan sayuran segar  90% atau lebih terdiri dari air, sehingga tidak memberikan kalori walaupun volumenya besar. Hal ini disebabkan sifatnya yang ramah sayuran sangat baik dalam membantu pencernaan karena dapat membentuk masa sisa pencernaan guna memudahkan eleminasi (sisa pembuangan pencernaan). Juga berfungsi mengisi penuh perut sehingga memberikan rasa kenyang, tetapi tidak membawa kolera. Sifatnya yang demikian sangat diimpikan oleh orang - orang yang ingin mengurangi berat badan.

Fungsi nutrisi dari hortikultura yang  utama adalah  menyediakan vitamin, mineral serta dan antioksidan bagi tubuh. Beberapa jenis sayuran juga memiliki manfaat preventif terhadap penyakit degeneratif dan penyakit yang berkaitan dengan metabolism organ tubuh. Sayuran yang berwarna hijau daun dapat mencegah kebutaan pada masa muda  atau usia lanjut (FAO 1994).

Di Roma pada tahun 2002 pada World Summit Food  diperkirakan sebanyak 815 juta orang seluruh dunia menderita kekurangan pangan secara kronis dan kurang dari sepertiga dari jumlah tersebut mal nutrisi ini disebabkan kekurangan vitamin dan mineral (Fresvo Boudouin 2004). Dalam peta dunia tentang pasokan energi pangan  Indonesia termasuk dalam kategori kuning muda  atau kuning.

Apabila ditunjang dari kesehatan preventif, menu makan yang kaya akan sayuran juga dapat mengurangi resiko terjadinya kanker paru - paru, penyakit pembuluh darah koroner, diabetes serta berfungsi sebagai perawatan ginjal dan fungsi saraf pada orang yang terlanjur mengindap diabetes. Bahkan ada beberapa orang yang mengkonsumsi sayuran secara teratur dapat memperpanjang usia dan mencegah proses degeneratif organ penting tubuh, termasuk otak.  Tanaman Hortikultura  (sayuran  dan buah - buahan) memiliki fungsi  dan manfaat yang berbeda. Sebagai contoh lebih dari 600 tip karotonoid yang memiliki fungsi dan manfaat  yang berbeda. Sebagai contoh wortel dan sayuran berwarna hijau (termasuk ubi jalar) mengandung beta karotine yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh sehari - hari dengan mengkonsumsi hanya 100 gr sayuran tersebut.

Diantara produk pertanian bahan pangan secara umum hortikultura bahan yang paling mudah dan pencukupam penyediaannya untuk menjadikan bahan komoditi tersebut bagian integral maka diperlukan pendidikan kesadaran umum akan pentingnya “Gemar Makan Sayuran” terutama  SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan generasi muda.