Touna Siapkan Ekspor Jagung ke Filipina

udin abay | Jum'at, 01 Juni 2018 , 20:41:00 WIB

Swadayaonline.com - Kabupaten Tojo Una-una bertekad menjajaki pasar ekspor Jagung ke Filipina. Mereka akan memulai penambahan areal tanam baru (PATB) jagung hingga 20.000 ha atas bantuan Kementan. “Sampai Oktober tahun ini, kita ditargetkan sekitar 20.000 ha tanam," kata kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir Muhammad Nur Rahmat. 

Bila target luas tanam tercapai maka jagung akan berlimpah di Touna sehingga bisa ekspor ke luar negeri. 

Saat ini berdasarkan data penggunaan lahan Kab. Touna di statistik pertanian (SP) lahan, terdapat lahan kering untuk pengembangan jagung berupa tegalan, ladang, dan perkebunan masing-masing 19.817 ha, 8.642 ha, dan 8.870 ha. 

Touna saat ini salah satu penghasil jagung terbesar di Sulawesi Tengah dengan mengandalkan jagung di di bawah tegakan pohon kelapa. "Posisi Touna yang strategis di bawah khatulistiwa membuat jagung tetap mendapat sinar matahari meskipun di bawah tegakan kelapa," kata Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi. 

Menurut Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni, SP, upaya pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah di wilayah perbatasan merupakan langkah jitu yang out of the box. "Selama ini frame berpikir pejabat ekspor harus dari Jakarta, padahal masyarakat tradisional telah melakukan ekspor sejak puluhan tahun di wilayah perbatasan," kata Syahroni. 

Menurut Syahroni, wilayah perbatasan merupakan teras dan etalase negeri yang perlu diurus dengan baik sehingga menampakkan negeri agraris yang subur.

Pada 2017 luas panen jagung di Touna 11.475 ha. Bila rencana penanaman jagung sampai Oktober terealisasi 20.000 ha maka akan terjadi lonjakan produksi di akhir tahun nanti. 

"Rencana penanaman jagung yang luasnya hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya harus perhatikan efek domino yang mungkin terjadi. Sebut saja harga jagung di tingkat petani yang saat ini stabil Rp 2.800-3.000/kg kemungkinan harga turun. "Ini yang harus diantisipasi,” kata Syahroni. 

Luas tanam jagung yang meningkat signifikan tentu diikuti produksi jagung yang berlimpah. "Dorongan pemerintah pusat untuk ekspor harus lintas sektoral, tidak hanya dari Kementan tetapi kementerian terkait lain termasuk yang bertanggungjawab pada perijinan," kata Syahroni. 

Sebut saja dengan menjalin kerjasama dengan calon eksportir di masing-masing wilayah potensial. 

 “Kita pasti bisa ekspor jagung, apalagi hasil panen jagung yang pasti melimpah nanti,” tutur Kepala Bidang PSP, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kab. Touna, M Ichsan Mursali.  

Bila target luas tanam 20.000 ha tercapai dengan provitas rata-rata 5 t/ha yang ditanam 2 kali setahun, maka tiap tahun Touna menghasilkan 200 ribu ton jagung. "Ke depan luas tanam tersebut ditingkatkan lagi hingga 100.000 ha sehingga produksi mencapai 1 juta ton," kata Ichsan optimis. SY/HMSL