Mahasiswa STTP Pecahkan Satu Batu Cadas Masalah Pertanian di Klaten

udin abay | Kamis, 07 Juni 2018 , 15:44:00 WIB

Swadayaonline.com - Selasa, 5 Juni 2018- 10 Mahasiswa Pendampingan dari STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta yang berada di Kecamatan Polanharjo baru saja menyelesaikan kegiatan penyuluhan keduanya di Desa Sidowayah. Masih bertajuk Optimalisasi UPJA wilayah setempat, para mahasiswa dan mahasiswi STPP kali ini memberikan kontribusi berupa Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang disahkan dalam Rapat Pengurus, pada Selasa malam (5/5). 

Setelah sebelumnya sukses dengan penyuluhan terkait administrasi dan pembukuan UPJA yang melibatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen pelaku usaha pertanian, baik dari dalam maupun luar UPJA, kali ini mahasiswa STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta kembali memecah satu batu cadas penghambat berkembangnya pertanian di Desa Sidowayah. 

Di dalam rancangan AD/ART, para mahasiswa bukan hanya menegaskan terkait pelaksanaan usaha pertanan yang sudah dilaksanakan oleh UPJA, namun juga memberikan inovasi-inovasi baru dalam pertanian di Desa Sidowayah. Sebelumnya, para pengurus UPJA Taju Nusantara tidak pernah mendapatkan anggaran kompensasi yang berarti selama 5 tahun mengabdikan diri dalam usaha pengelolaan jasa alsintan. Padahal, selama menjadi pengurus UPJA, terdapat banyak tanggung jawab yang seringkali mengharuskan para pengurus untuk mengeluarkan uang pribadi guna menunjang kelangsungan organisasi. 

Sejak ditetapkannya AD/ART yang dipelopori oleh mahasiswa STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Petanian di Yogyakarta ini, untuk pertama kalinya, para pengurus UPJA akan mendapatkan anggaran sebesar 25% dari hasil pengelolaan Alsintan dibawah UPJA, diluar anggaran pembayaran jasa kepada operator. Selain anggaran kompensasi untuk pengurus, AD/ART juga menganggarkan 5% untuk kontribusi dana Anggaran Asli Desa yang dikelolsa oleh BUMDes. 

“Saya sangat lega para Mahasiswa STPP bisa membantu menentukan rincian anggaran baru dari uang yang dikelola UPJA, karena hal tersbut sudah meluruskan banyak presepsi yang selama ini ada di ada di lingkungan usaha pertanian. Semoga dengan adanya AD/ART ini, usaha pertanian di Desa Sidowayah mampu berkembang dengan lebih pesat lagi” tutur Bapak Hapsoro, S.H, selaku Kepala Desa sekaligus Pembina UPJA Taju Nusantara. 

Dibawah arahan dan dukungan dari salah satu dosen pembimbing dari STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertaian di Yogyakarta, Ir. Amie Sulastiyah, MM, ke-10 mahasiswa pendampingan di Kecamatan Polanharjo dengan ini sudah melaksanakan 2 penyuluhan terkait optimalisasi kinerja UPJA Desa Sidowayah, dan masih dipercaya lagi untuk mengerjakan AD/ART Gapoktan. SY/BYU