Ekspor dan Produksi Sawit Menurun

udin abay | Jum'at, 29 April 2016 , 13:28:00 WIB

Swadayaonline - Volume eskpor minyak sawit Indonesia bulan Meret anjlok 24% dibanding bulan lalu. Penurunan tersebut menurut Fadhil Hasan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) tidak membuat panik pengusaha sawit karena pasar mulai tergerus, tetapi sengaja dikurangi untuk memenuhi kebutuhan produksi biodesel dalam negeri. Kurangnya produksi juga disebabkan el nino tahun lalu, sehingga stok dalam negeri perlu dijaga.


Bulan Maret produksi biodiesel mencapai 270 ribu kiloliter (KL) dengan penyerapan dalam negeri mencapai 200 ribu KL, turun 32% dibanding bulan lalu yaitu 294 ribu KL. Menurut data Gapki, penyerapan biodiesel triwulan pertama 2016 mencapai 732 ribu KL, namun Gapki optimis target penyerapan biodiesel 3 juta KL tahun 2016 bisa tercapai.

Berdasarkan data yang diolah Gapki, produksi minyak sawit Bulan Maret kembali menurun 6,4% atau dari 2,74 juta ton setelah koreksi pada Februari menjadi 2,31 juta ton pada Maret. sementara stok minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical pada Maret tercatat 3,02 juta ton atau turun 12% dibanding bulan lalu 3,44 juta ton.

Fadhil menambahkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia pada Maret 2016 sebanyak 1,74 juta ton atau turun 24% dibandingkan ekspor bulan lalu sebesar 2,29 juta ton. "Jika dibandingkan year-on-year, kinerja ekspor sawit selama triwulan pertama 2016 masih menunjukkan kenaikan 9% dibanding periode 2015 atau 5,6 juta ton pada triwulan pertama tahun 2015 meningkat 6,14 juta ton pada periode sama tahun 2016. (26/4/2016)

Penurunan ekspor minyak sawit yang cukup signifikan, selain adanya pengurangan pasokan ke luar negeri juga untuk kestabilan stok dalam negeri, karena tren penurunan produksi terus berlanjut. Sepanjang Maret hampir semua negera tujuan ekspor minyak sawit membukukan penurunan kecuali India naik 1% dan negara Timur Tengah naik 24%.SY