Kementan dan FAO Bahas Masalah Pangan dan Gizi

udin abay | Jum'at, 20 Juli 2018 , 06:45:00 WIB

Swadayaonline.com - Pembangunan pertanian  sangat penting dalam mencukupi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, karena itu Food Agriculture Organization (FAO) dan World Food Programme (WFP) mendorong pemerintah menyusun
kebijakan peran pertanian dalam pembangunan gizi. 

"Kami menyambut baik ide tersebut. Kementerian Pertanian memiliki banyak program bermanfaat  mendorong pembangunan pangan dan gizi," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat menerima kunjungan  perwakilan FAO dan WFP, diruang kerjanya, Senin (16/7/2018). 

Dalam kesempatan tersebut, Agung menjelaskan,  Kementan memiliki kegiatan yang bertujuan memperkokoh ketahanan pangan dan memperbaiki gizi keluarga, diantaranya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL/Home Garden) dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA).

Kunjungan Perwakilan  FAO untuk Indonesia dan Timor Leste yang baru, Stephen Rudgard, serta perwakilan WFP, Saidamon Bodamaev adalah untuk memperkuat kerjasama dalam program pangan dan gizi. 

Dalam pertemuan ini juga dibahas rencana keterlibatan FAO dalam peringatan Hari Pangan se-Dunia (HPS)/World Food Day yang akan dilaksanakan Oktober 2018 di Provinsi Kalimantan Selatan. 

Terkait dengan tema  HPS yaitu “Zero Hunger” FAO mengharapkan masukan mengenai isu spesifik yang perlu diangkat. 

Menanggapi hal tersebut, Agung mengusulkan isu pemanfaatan lahan, termasuk pada lahan rawa/lahan lebak dan pasang surut (swamp area), untuk ketahanan pangan serta isu ekspor pangan.

"Apa yang saya usulkan itu sangat penting,  mengingat terdapat lahan lebak dan pasang surut/lahan rawa di Kalimantan, dan potensinya sangat besar dimanfaatkan untuk ketahanan pangan," jelas Agung.

Pada bagian lain, Agung  menyampaikan, kerja sama FAO dan WFP dengan Kementeria/Lembaga terkait di Pemerintah Indonesia berupa Food Security Monitoring Bulletin, sudah cukup baik. 

Namun demikian menurut Agung, untuk memberikan manfaat lebih banyak perlu mendapat masukan  beragam untuk penyempurnaannya. Untuk itu, Buletin juga perlu  disampaikan kepada seluruh Unit Kerja di Kementan. 

Saat ini isu yang dibahas dalam Buletin meliputi: Iklim dan Cuaca, Ketahanan Pangan, serta Fokus Khusus yang membahas masalah pangan dan gizi sesuai isu aktual di Indonesia. SY/HMSB