Seledri Sebagai Tanaman Sela di Lahan Inkubator Agribisnis BBPP Lembang

udin abay | Jum'at, 10 Agustus 2018 , 18:37:00 WIB

Swadayaonline.com - Inkubator Agribisnis di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang adalah sarana  pembelajaran agribisnis bagi  para peserta pelatihan, baik bagi aparatur maupun non aparatur. Inkubator Agribisnis di BBPP Lembang memiliki unit pembelajaran input, budidaya (onfarm), pengolahan dan pemasaran (offarm), maupun penunjang (supporting) bagi peserta didik. Lahan-lahan untuk budidaya di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang terdiri dari lahan terbuka dan tertutup (screen house).

Salah satu budidaya yang dilakukan di screen house Inkubator Agribisnis BBPP Lembang adalah tanaman seledri. Sebagai tanaman selingan/sela yang ditanam diantara tanaman pokok yaitu tomat beef. Tanaman seledri (Apium graveolens L.) termasuk kedalam tanaman dikotil (berkeping dua) dan merupakan tanaman yang berbentuk rumput atau semak. Susunannya terdiri dari daun, tangkai daun, batang dan akar. Batang tanaman seledri sangat pendek sekitar 3 - 5 cm, sehingga seolah-olah tidak kelihatan. Sistem perakarannya menyebar ke semua arah sekitar 5 - 9 cm, pada kedalaman 30 - 40 cm (Rukmana, 1995). 

Miko, salah seorang pengelola lahan praktik yang bertanggung jawab dalam pengelolaan budidaya seledri menyampaikan “Pada awal budidaya dilakukan kegiatan pengolahan  tanah. Pengolahan tanah dilakukan sebelum tanaman di persemaian dipindahkan ke lahan. Tanah dibajak atau dicangkul, diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg per tanaman. Kemudian tanah digemburkan dan dibuat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan”. “Selanjutnya bedengan ditutup dengan menggunakan mulsa. Setelah satu minggu bedengan dibuat, benih seledri yang telah disemaikan selanjutnya ditanam. Jarak tanam umumnya adalah 40 x 40 cm. Selain penggunaan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, tanah juga perlu diberi pupuk susulan berupa pupuk NPK dengan dosis 3 gram per tanaman. Pupuk lanjutan diberi setiap 15 hari sesudah tanaman dan 1 hari sesudah tanam”, jelasnya. Kegiatan lainnya adalah pengendalian OPT jika hama insect  menyerang. Pengendalian yang digunakan adalah insektisida dengan dosis 0,5 gram per liter air. 

Kegiatan terakhir adalah panen seledri. Bagian tanaman seledri mulai dari akar, batang, dan daun diambil seluruhnya kemudian dicuci agar bersih dari tanah. Setelah itu tanaman seledri dikeringkan dan dimasukkan kedalam plastik packing. Seledri ini dipanen setelah lama pemeliharaan 45 hari. Mahasiswa dari UGM jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung , Universitas Majalengka jurusan Agroteknologi, dan siswa dari SMKN 1 Cipaku-Ciamis yang melaksanakan magang di BBPP Lembang melakukan kegiatan panen. SY/CTY