Pelatihan Alsintan, Menuju Pertanian Modern Berbasis Mekanisasi

udin abay | Selasa, 09 Oktober 2018 , 15:35:00 WIB

Swadayaonline.com - BBP Mektan bekerjasama dengan Ditjen PSP melaksanakan kembali kegiatan Pelatihan Alsintan sebagai bagian dari kegiatan Pilot Percontohan Model Pertanian Modern Berbasis Mekanisasi Tahun 2018.

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang saat ini mencapai 250 juta jiwa serta meningkatnya industry olahan pangan, pakan ternak dan energy, yang semuanya membutuhkan ketersediaan bahan pokok dari sector pertanian, maka Kementerian Pertanian dituntut untuk terus meningkatkan produktivitas lahan, produktivitas dan produksi komoditas pertanian.

Untuk itu kebijakan Kementerian Pertanian difokuskan pada program dan kegiatan ketahanan pangan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dalam mengoptimalkan kinerja sector pertanian.
Penyediaan sarana dan prasarana sebagai factor pengungkit tercapainya sasaran pembangunan pertanian, masih dihadapkan pada berbagai permasalahan baik yang menyangkut permasalahan internal sector pertanian maupun lintas sektor. 

Persoalan optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian yang dihadapkan pada keterbatasan dan kemampuan sumberdaya manusianya, terus diupayakan dengan berbagai fasilitasi yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diantaranya dengan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian kepada poktan/gapoktan/kelembagaan tani lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

Bantuan alsintan tersebut diharapkan dapat  meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian yang diindikasikan dengan meningkatnya index pertanaman, meningkatkan effisiensi biaya produksi usahatani, meningkatkan hasil, kualitas dan pendapatan petani.

Kepala Balai Besar, Andi Nur Alam Syah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan tahap kedua yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 16-22 September 2018.  Kerjasamanya ini merupakan sinergi yang harus selalu dilakukan, karena di BBP mektan terdapat teknologi alsintan, perbengkelan dan SDM yang mumpuni untuk membantu dalam memberikan pelatihan dalam pengoperasian, perawatan dan trouble shooting alsintan khususnya untuk alsintan bantuan dari pemerintah.

Pending Dadih Permana, Ditjen. PSP dalam acara pembukaan menyampaikan bahwa jumlah bantuan alsintan yang disalurkan Pemerintah sejak 5 tahun terakhir mencapai lebih dari 500.000 unit dengan jenis dan type beranekaragam sesuai kebutuhan spesifik lokasi. Namun dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penerima bantuan alsintan, maka berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kementerian Pertanian, Perguruan Tinggi serta instansi auditor, penerima bantuan perlu lebih mendapatkan pengetahuan dan keterampilan seperti pelatihan alsintan.

Sehubungan dengan hal tersebut Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian bekerjasama dengan PERTETA melaksanakan kegiatan pendampingan poktan/gapoktan dalam optimalisasi pemanfaatan alsintan dalam kegiatan percontohan model pertanian modern berbasis mekanisasi yang melibatkan peran aktif masyarakat tani yang didukung oleh kebijakan dan fasilitasi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 

Pemahaman pertanian modern disini merupakan kegiatan usaha pertanian yang berbasis mekanisasi dan menerapkan teknologi digital farming yang dikelola dalam sistem korporasi lahan usaha pertanian. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya melakukan percepatan  terwujudnya pertanian modern di Indonesia. Untuk itu telah dilakukan berbagai program antara lain bantuan alsintan, saprotan, asuransi, sarpras irigasi, optimasi lahan dan konsolidasi lahan serta pelatihan teknis dan manajerial untuk usahatani yang menguntungkan. Bantuan tersebut diberikan kepada petani yang mempunyai lahan garapan sehamparan.

Melalui kegiatan percontohan model pertanian modern berbasis mekanisasi yang dikawal intensif dari Perguruan Tinggi bersama  Dinas Pertanian Kabupaten setempat, diharapkan dapat mengakselerasi transformasi teknologi dibidang alsintan maupun teknologi dalam layanan jasa alsintan yang transparan dan akuntabel menggunakan system digital.

Pengelolaan alsintan oleh Poktan/Gapoktan kedepan diarahkan secara bisnis. Untuk itu harus ada pengurus dalam Poktan/gapoktan yang mau dan mampu mengelola pelayanan jasa alsintan secara professional. Dalam arti dengan berbekal modal bantuan alsintan dari Pemerintah yang dikelola secara bisnis akan mampu membiayai seluruh kebutuhan operasional unit usaha Poktan/gapoktan secara mandiri.  Hal tersebut penting ditekankan karena dengan keterbatasan anggaran Pemerintah, pemberdayaan  Poktan/gapoktan dalam pengelolaan alsintan diharapkan mampu mempercepat terwujudnya pertanian modern secara professional dan berkelanjutan .

Mencermati begitu pentingnya keterampilan personal Poktan/gapoktan dalam pengelolaan alsintan, Saya minta kesempatan pelatihan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh peserta sehingga terampil/mahir mengoperasionalkan alsintan. Pemberian sertifikat bagi peserta latihan semestinya semakin diperketat, mengingat kedepan persaingan layanan jasa alsintan sangat membutuhkan operator maupun teknisi yang handal dan bersertifikat, karena untuk menjaga kualitas alsintan dan keterampilan layanan jasa alsintan yang dimiliki UPJA. 

Pada akhir pembukaan Dirjen PSP mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan percontohan model pertanian modern berbasis mekanisasi yang diawali dengan kegiatan pelatihan ini, diharapkan dapat berjalan sukses serta dapat segera dikembangkan ke daerah lainnya secara mandiri oleh Dinas Pertanian ataupun oleh Poktan/Gapoktan/ kelembagaan tani lainnya secara mandiri. SY/HMSL