Optimalisasi Pemanfaatan Alat dan Mesin Sulawesi Utara Baru 70%

udin abay | Kamis, 29 November 2018 , 18:51:00 WIB

Swadayaoine.xom - BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara sebagai koordinator Optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Opsin), sesuai dengan surat tugas Kepala Badan SDM Nomor:B-8959/TU.040/1/08/2018, tentang penugasan tim monitoring dan evaluasi penataan Alsin, melaksanakan rapat koordinasi di Quality Hotel Manado. Dr.Ir.Yusuf,MP. dalam sambutan pembukaan mengajak tim kerja Opsin, agar mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian yang telah dibagikan pada petani. Alsin yang ada harus menghasilkan luas tambah tanam (LTT) sehingga akan meningkatkan produktivitas di daerah.

Bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah harus kita dorong penggunaannya serta optimalkan agar termanfaatkan oleh masyarakat. Pendekatan ini melalui usaha pelayanan jasa alsin, seperti UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan), sebagai inisiator penggerak pertanian di masyarakat.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, “jangan sampai ada lahan yang nganggur dan lahan yang tidur, dan petani tidur lelap”, padahal bantuan alat untuk membantu petani mengolah tanah banyak yang telah digelontorkan pemerintah. Hal ini harus kita cermati bersama, agar total realisasi olah lahan untuk TR2 dan TR4 lebih optimal. Karena untuk Sulawesi Utara sampai 26 November 2018 baru 70,77 persen.

Masih menurut Yusuf, strategi untuk dapat meningkatkan pencapaian target kita, maka saya menghimbau penanggung jawab kabupaten agar dipastikan berada di di lapangan, untuk mencari lahan-lahan bera, lahan baru panen dan lahan potensi padi gogo untuk didorong cepat mengolah tanah. Terus lakukan koordinasi di tingkat kecamatan dan desa, bersama gapoktan, UPJA, Penyuluh kecamatan, BPP, Babinsa, Danramil untuk gerakkan olah tanah dan tanam.

Saya apresiasi bapak ibu yang sudah bekerja dengan baik untuk optimalkan Alsintan. Dan melalui rapat koordinasi ini, mari kita berbagi pengalaman dan saling informasi pengalaman untuk sukses OPSIN, 

Sementara Ir.Titov B.Manoi,MSi. yang mewakili Kadis Pertanian Sulut, mengemukakan bahwa, bila tanpa Alsintan Sulawesi Utara untuk cetak sawah baru dalam setahun, tidak dapat capai 5% dari luas sawah yang ada, untuk penuhi target produksi. Saya yakin dengan Alsin yang ada di Sulawesi Utara cukup banyak, akan meningkatkan LTT dan produksi.  
Masih menurut Sekretaris Distanak Prov Sulut, Luas sawah yang ada di Sulawesi Utara sekitar 57 ribu ha, itu cukup dengan Alsin yang ada bila dioptimalkan. Namun, karena petani memang belum trampil dalam mengoprasikan berdampak pada alat tidak optimal bahkan ada yang sampai rusak.

Untuk itu kita berupaya agar petani melalui pemagangan ke perusahaan penyedia Alsin, atau kita fasilitas dengan pengoptimalan bengkel-bengkel Alsin di daerah, dan perlu dikejrasamakan dengan BPTP Balitbangtan untuk menfasilitasi pelatihan petani. 
Titov mengapresiasi upaya BPTP dengan melaksanakan kegiatan koordinasi ini. Dengan kegiatan ini, akan membuka wawasan peningkatan penggunaan alsin kedepan. Dan ujungnya pada terjadinya peningkatan target pengolahan dan tanam di Sulawesi Utara, imbuhnya.

Setelah dibuka kegiatan dilanjutkan dengan materi dari Ir.Kemal Mahwud  Kepala Balai Batang Kaluku, Evaluasi Opsin oleh Ir.Heri Palar dan Arnold C.Turang,SP., Teknik Pelaporan Opsin Basis Media Online.
Kegiatan diikuti oleh 38 orang Operator Alsin, Kabid PSP, Kadis Pertanian dan LO Opsin dan Penyuluh dan Peneliti BPTP Sulawesi Utara yang ditugaskan untuk mendampingi di lapangan. SY/HMSL