Monev PWMP Polbangtan

udin abay | Selasa, 19 Februari 2019 , 17:14:00 WIB

Swadayaonline.com - Bogor, Jawa Barat (17/2). Pertemuan diskusi monitoring dan evaluasi (monev) yang dilaksanakan Tim Pusat Pendidikan Pertanian, Kementerian Pertanian di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menghasilkan beberapa rangkuman yang akan disepakati dan ditindaklanjuti bersama dalam rangka penyempurnaan pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) di Polbangtan.

Kegiatan ini dihadiri Siti Aminah Nurwahidah Kepala subbidang peserta didik beserta Abdul Roni Angkat Kepala subbidang kerjasama, perwakilan dari Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM) dihadiri M. Akhsanur Rofi, serta Direktur polbangtan Bogor yang dihadiri oleh Wakil Direktur II, Wakil Direktur III, Ketua jurusan pertanian, Ketua jurusan peternakan, Pembimbing PWMP polbangtan Bogor, Panitia PWMP polbangtan Bogor dan Mahasiswa peserta PWMP.

Rangkuman hasil pertemuan ini menghasilkan materi yaitu evaluasi tahapan penjaringan peserta dan proses pelaksanaan PWMP Polbangtan dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu, pengajuan proposal, business plan serta wawancara. Pengajuan proposal dan kelayakan Business Plan diajukan peserta PWMP saat proses seleksi. Pengembangan entrepreneur meliputi tiga hal yakni pengembangan manusia (People transformation), Pengembangan bisnis, Pengembangan Nilai (Value creation). Saat ini, di polbangtan Bogor masih pada tahap pengembangan manusia (People transformation) akan berproses pada tahap pengembangan bisnis dan pengembangan nilai.

Kurang sempurnanya PWMP Polbangtan ada pada pembimbing PWMP, mereka murni berasal dari akademisi bukan entrepreneur. Adanya perbedaan karakteristik antara peserta PWMP yang masih sebagai Mahasiswa dan Alumni. Bagi mahasiswa Program PWMP ini tidak bisa secara langsung penuh dijalankan, karena berbenturan dengan waktu kuliah dan kegiatan kampus. Program PWMP ini hanya pada proses pembelajaran menjadi wirausaha.

Pembinaan PWMP di Polbangtan adalah pembimbingan prinsip-prinsip wirausaha sehingga mahasiswa yang asalnya belum memiliki minat dalam proses wirausaha menjadi tumbuh dan tertarik menjadi wirausahawan. PWMP Polbangtan yang dilakukan di kampus situasinya masih terkontrol, sedangkan pada kenyataan di lapangan usaha itu ada dalam ketidakpastian. Saran-saran untuk pengembangan nilai (Value creation) adalah dalam pelaksanaan PWMP mahasiswa diperlakukan seperti ada dalam dunia real business. Contohnya mahasiswa diberi pilihan untuk menjadi peminjam dana atau diberikan pinjaman hutang yang harus dikembalikan, dimana lembaga berperan sebagai pemberi equitas dan lembaga berperan sebagai pemberi modal dan lembaga bisa ikut campur dalam setiap proses usaha. Value creation bisa diciptakan dengan melepas kontrol dari dosen. Value creation dilakukan terhadap inovasi: produk, proses, organisasi dan pemasaran.

Polbangtan harus membuat mekanisme berkelanjutan dan memiliki konsep yang tahan uji terhadap berbagai situasi. Harus dilakukan identifikasi terhadap social capital terhadap mahasiswa Polbangtan, saat awal mahasiswa masuk. Mahasiswa bebas membuat produk. Harus ada heterogenisasi dalam proses bisnis. Entrepreneur harus berjalan secara natural. Networking bisa dikembangkan dengan penawaran produk yang memiliki nilai yang bebeda dari produk sejenis.

Selanjutnya tim melakukan kunjungan lapangan, tempat kegiatan PWMP polbangtan Bogor jurusan pertanian yang berada dilahan budidaya pisang cavendis dan jurusan peternakan yang berada di kandang penggemukan domba. Kunjungan lapangan diakhiri dengan lanjutan diskusi dan mapping PWMP bersama Rofi di kafe milik mahasiswa polbangtan Bogor jurusan peternakan. “ Warung Pitik (Pinggir Tikungan) namanya ”, ujar ida. SY/FKA