OTM: Pelatihan Berbasis Outcome

udin abay | Senin, 25 Maret 2019 , 17:08:00 WIB

Swadayaonline.com - Sesi 6 Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran dengan Onsite Training Model pada Angkatan 41 di Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat KBB, Senin (25/03/2019), diawali dengan Sharing Experience oleh salah seorang Penyuluh Pertanian, Acep Yusuf, yang pernah mengikuti Worskhop on Sustainable Development of Food and Agriculture di Taiwan, selama 2 minggu 30 Oktober-15 November 2018.

Disampaikan tentang teknologi pertanian yang ada di Taiwan, seperti mitigasi iklim dan keamanan pangan. “Saya berdiri disini untuk supaya Bapak dan Ibu peserta pelatihan mengetahui kondisi pertanian di Taiwan. Ada 2 hal penting yang bisa kita jadikan contoh dari masyarakat Taiwan, yaitu kedisiplinan dan kerja keras. Dua hal itu, apapun profesi kita, apalagi Bapak dan Ibu adalah petani yang merupakan profesi mulia karena sebagai penyedia pangan, maka mari kita tingkatkan kedisiplinan dan etos kerja kita dalam berbisnis dibidang pertanian agar pendapatan kita meningkat dan kesejahteraan pun akan meningkat”, ujarnya.

Selanjutnya, peserta memperoleh materi tentang Refugia, sebagai bagian dari implementasi pertanian organik. Eky dan Lida, Petugas POPT dari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat menjelaskan tentang tanaman Refugia, fungsi kerjanya dan jenis-jenis tanaman apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai Refugia.

Di akhir sesi, peserta dengan semangat kembali datang ke lahan demplot milik corefarmer dengan membawa 100 tanaman refugia jenis marygold untuk ditanam disekitar lahan demplot seluas 500m2 yang akan ditanami cabai keriting.

“Sesi kali ini kami praktik menanam Refugia disekitar lahan demplot, dimana dengan memanfaatkan Refugia ini maka hama yang kerap mengganggu tanaman cabai keriting dapat dikendalikan secara alami”, ungkap Oding, Core Farmer di Kelompok Tani Melati Agri Mandiri. SY/CHE