Bantu Atasi Stunting, Kementan Giatkan Diseminasi Benih Padi Inpari IR Nutri Zinc

udin abay | Kamis, 13 Juni 2019 , 16:34:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan ada enam Kabupaten di Jawa Barat siap kembangkan Benih Padi Inpari IR Nutri Zinc. Varietas unggul baru (VUB) yang dilepas pada awal tahun 2019 tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu sumber pangan dengan gizi Zn dan membantu pemerintah dalam mengatasi stunting (Kerdil).

Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) menginisiasi temu lapang dengan para penangkar benih yang bertempat di Kebun Percobaan Pusakanagara, Subang, Jawa Barat sebagai agen pembaharuan. Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai upaya sinergisme para pemangku kepentingan dalam mengembangkan inovasi VUB padi dalam hal ini mempercepat ketersedian logistik benih Inpari IR Nutri Zinc.

Kepala BB Padi Priatna Sasmita dalam keterangannya menyampaikan pelaksanaan tersebut merupakan percepatan diseminasi Inpari IR Nutri Zinc melalui produksi atau perbanyakan benih yang ditanam di Kebun Percobaan Pusakanagara, Subang. Dengan demikian bisa disebarluaskan kepada para penangkar benih di wilayah lain. “Hasil inovasi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian tentunya tidak bisa dikembangkan sendiri, tetapi perlu bersinergi dengan pihak lain dalam upaya percepatan di tingkat adopsi dan implementasinya" kata Priatna pada temu lapang di Kebun Percobaan Pusakanagara, Subang pada Rabu (12/06/19).

Pada kegiatan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti dari dinas kesehatan provinsi, para petugas BPSB para pengkar dan petani itu, Priatna menambahkan sebagai langkah awal, BB Padi menyediakan benih padi varietas Inpari IR Nutri Zinc kelas SS sebanyak 2,5 ton untuk para penangkar. Ia berharap mulai bisa dikembangkan pada musim tanam depan.

Menurutnya, dengan asumsi kebutuhan benih 20 kg per ha dan produksi benih sebar 4 ton/ha, maka dari 2,5 ton benih tersebut harapannya dapat ditanam oleh para penangkar pada luasan 125 ha, dan menghasilkan sebanyak 500 ton benih sebar (kelas ES). Jumlah ini nantinya akan mencukupi kebutuhan benih untuk ditanam petani seluas 25.000 ha. Dengan demikian, jika pada tahap awal saja sudah bisa memenuhi kebutuhan benih untuk luasan 25.000 ha, selanjutnya bagi Priatna tidak terlalu sulit dalam penyediaan benih sumber dan benih sebar mengacu pada target luasan pengembangannya.

Dalam pertemuan tersebut para penangkar dari 6 Kabupaten Jawa Barat yakni Cirebon, Majalengka, Indramayu, Subang, Purwakarta dan Karawang menyatakan siap mengembangkan benih yang resmi diluncurkan melalui SK Menteri Pertanian No.168/HK.540/C/01/2019 tersebut.

Untung Susanto selaku pemulia varietas Inpari IR Nutri Zinc menerangkan bahwa varietas yang baru saja dilepas memiliki kandungan Zn 29,54 ppm (sekitar 23% lebih tinggi daripada Ciherang), potensi kandungan Zn 34,51 ppm, rata rata hasil: 6,21 t/ha (setara Ciherang), potensi hasil: 9,98 t/ha, umur 115 hari setelah semai, tekstur nasi pulen, agak tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2, agak tahan hawar daun bakteri strain III, agak tahan tungro isolat Garut dan Purwakarta, serta tahan blas strain 033, 073, dan 133. Dengan keunggulan tersebut, diharapkan varietas ini memiliki daya adaptasi luas dan dapat diterima oleh konsumen padi di Indonesia.

Pengembangan Inpari IR Nutri Zinc merupakan bagian dari implementasi atas arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat Rakor Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu agar Kebun Percobaan yang ada terus dikelola menjadi agen perubahan, agen pembaharu, dan menjadi contoh bagi petani/calon pengguna sekaligus membuktikan keunggulan inovasi yang dihasilkan untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna. SY/HNSL