Devon 1, Kedelai Fungsional Tinggi Manfaat

udin abay | Jum'at, 02 Agustus 2019 , 19:36:00 WIB

Swadayaonline.com - Komoditas kedelai di dunia internasional ternyata tidak hanya menjadi bahan pangan biasa saja, namun telah mengalami pergeseran fungsi dan diposisikan sebagai sumber pangan fungsional yang sangat prospektif. Pangan fungsional merupakan pangan yang secara alamiah maupun setelah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Didalam kedelai, senyawa yang memiliki manfaat bagi kesehatan adalah isoflavon. Isoflavon adalah nutrisi yang terkandung dalam biji kedelai. Menurut ahli kesehatan, senyawa isoflavon pada kedelai bermanfaat mencegah beberapa penyakit seperti kardiovaskular, osteoporosis, menurunkan kadar kolesterol dan dapat mencegah kanker. Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian telah menemukan kedelai yang mengandung isoflavon tinggi yaitu kedelai varietas Devon 1.

Kedelai yang dirakit di Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) ini mengandung isoflavon yang lebih tinggi (2.220 µg/g) dibanding varietas Wilis (1.854 µg/g) dan Anjasmoro (1.457 µg/g) yang sekarang banyak ditanam petani. “Apalagi terhadap kandungan isoflavon kedelai impor yang jauh dibawahnya,” urai Muchlis Adie, peneliti senior Balitkabi.

Varietas Devon 1 ini juga dikenal berdaya hasil tinggi, yang mampu berproduksi 3,09 t/ha dengan rata-rata hasil 2,75 t/ha. Angka ini lebih tinggi dari produktivitas kedelai di tingkat petani yang dewasa ini baru mencapai 1,3 t/ha. Lompatan peningkatan produktivitas kedelai ini sangat berpeluang untuk meningkatkan produksi kedelai nasional dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Dr. Yuliantoro Baliadi, Kepala Balitkabi menyampaikan bahwa kedelai Devon 1 prototipe generasi baru rakitan anak bangsa ini optimis akan diterima luas oleh pasar, khususnya di era masyarakat demam makanan sehat dan bergizi serta jelas memiliki nilai manfaat. “Nilai jual dan penerimaan pasar diyakini cepat naik karena kandungan estrogen nabati (isoflavon) dengan multi manfaat kesehatan anti aging dan penundaan menopause, misalnya. Hasil olahan Devon1 berupa tempe, tahu, kecambah, susu juga buktikan lebih baik dan lebih disukai oleh konsumen.” Terangnya.

Optimisme ini juga ditunjang dengan kondisi saat ini dimana masyarakat global banyak menghadapi dan mengalami bermacam penyakit degeneratif akibat berbagai dampak negatif pembangunan dan gaya hidup, sehingga selektifitas makanan oleh masyarakat perlu dilakukan untuk mengantisipasi radikal bebas yang banyak menimbulkan terganggunya kesehatan. SY/HMSL