STPP Bogor Siap Didik Pemuda Tani Wilayah Perbatasan

udin abay | Jum'at, 27 Oktober 2017 , 20:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Saat ini Sekolah Tinggi Peyuluhan Pertanian telah mendidik pemuda tani dari wilayah perbasatan, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) handal yang nantinya diharapkan mampu membangun daerahnya sendiri. Dalam rangka penggalian potensi tersebut dan pentingnya menyiapkan generasi baru pengelola sumberdaya pertanian, STPP Bogor siap melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pemuda tani di wilayah perbatasan.

Ketua STPP Bogor, Nazaruddin mengatakan SDM pertanian di wilayah perbatasan masih terbatas. STPP bersama instansi terkait akan membangun perbatasan dengan menyiapkan SDMnya. “Selama ini yang masuk STPP Bogor dari wilayah perbatasan hanya 10 persen saja, sisanya dari berbagai daerah terutama Pulau Jawa,” tambahnya.

“Dosen STPP Bogor juga bisa mengembangkan ilmunya, membangun daerah pedesaan perbatasan. Mahasiswa dan pemuda tani pedesaan nantinya, bisa mengembangkan potensi daerahnya masing-masing bahkan bisa berkolaborasi dengan SDM yang sudah maju, sesuai nawacita Presiden Joko Widodo yaitu membangun dari pinggiran,” tegas Nazaruddin saat acara Focus Group Discussion “Menggerakkan Generasi Muda Mengelola Potensi Sumberdaya Pertanian di Wilayah Perbatasan Darat” di Swiss –bel Hpotel, Kemang, Jakarta. (27/10/2017)  

Menurutnya, saat ini STPP sudah menerima peserta didik dari mahasiswa dan pemuda tani terutama yang berdomisili di wilayah perbatasan. STPP Bogor juga menerima lulusan SMK dan anak petani yang berprestasi dengan berbagai jalur baik undangan maupun umum. “Sampai saat peserta didik tidak dikenakan biaya apapun (gratis). Program pendidikan yang diberikan oleh dosen sama antara peserta didik umum maupun peserta didik dari perbatasan, karena dalam pelajaran yang diberikan nantinya juga mengupas berbagai aspek daerah terutama perbatasan. Jadi setelah lulus peserta didik tidak hanya mengerti wilayahnya sendiri, tetapi juga wilayah dan daerah lainnya,” tegasnya.

“Pendidikan dan pelatihan terutama dari wiayah perbatasan, biasanya dilakukan atas kerjasama dengan pemerintah daerah. Pendidikan yang diberikan bisa berupan diklat atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, karena kita menginginkan SDM di wilayah perbatasan sama kualitasnya dengan SDM di wilayah yang lain sehingga sama-sama mampu membangun potensi desanya,” kata Nazaruddin. SY