Melalui Sertifikasi Profesi, Penyuluh Pertanian Harus Mengajak Petani Berorientasi Ekspor

udin abay | Senin, 09 September 2019 , 17:32:00 WIB

Swadayaonline.com - Kepala Pusat Pelatihan Pertanian , Bustanul Arifin Caya yang juga Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian, Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengatakan pentingnya memberi informasi kepada petani akan standar produk komoditas yang bakal dijual. Hal ini penting agar komoditas pertanian benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar, terutama pasar ekspor. Karena itu, para petugas penyuluh pertanian diharapkan tidak saja mengajak para petani untuk meningkatkan produktivitasnya, melainkan juga menginformasikan standar produk, khususnya untuk kualitas ekspor. Standar produk sendiri mencakup, pemilihan bibit, budidaya, panen sampai dengan pemasaran.

"Yang paling penting adalah bagaimana memastikan petani bisa menjual itu dengan standar ekspor, dan itu yang harus dilakukan oleh penyuluh pertanian dalam pendampingannya,” tambah Bustanul saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan Sertifikasi Profesi untuk 76 orang lulusan dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Magelang, Jawa Tengah pada awal September kemarin. 

Lebih lanjut Bustanul mengatakan peran penyuluh nantinya seteleh memiliki sertifikasi profesi harus berorientasi ekspor dan bisa membuktikan bahwa penyuluh bisa menjadi penggerak bagi petani, agar petani mau berusaha tani atau melakukan agribisnis dengan standar produk ekspor. “Sertifikasi ini dilakukan melalui serangkaian uji kompetensi oleh Asesor, yang mana nanti penyuluh yang mendapat rekomendasi Kompeten tidak hanya mendapat pengakuan akan profesinya tapi juga harus bisa membuktikannya di lapangan,” ungkap Bustanul. 

Bustanul menambahkan peran sertifikasi profesi bagi lulusan Polbangtan ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas generasi muda pertanian milenial dan juga sejalan dengan visi Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi dan daya saing pertanian berorientasi ekspor serta mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045, berbasis sumber daya lokal, dengan penekanan pada pengembangan komoditas strategis pertanian yaitu padi, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai, sapi, tebu, kakao, kopi dan rempah lainnya. SY/OKKY