BPPSDMP Tingkatkan Program GPPT Menuju Kedaulatan Pangan

udin abay | Kamis, 19 Mei 2016 , 20:31:00 WIB

Swadayaonline - Untuk mewujudkan kembali kejayaan sektor pertanian Indonesia menuju kedaulatan dan kemandirian pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan program Gerakan Pemberdayaan Pertanian Terpadu (GPPT) dan Penumbuhan Generasi Muda di bidang pertanian. Kegiatan GPPT dan penumbuhan wirausahawan muda bidang pertanian dilakukan dengan memadukan kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan pertanian.

Menuju Kedaulatan pangan merupakan amanah undang-undang negara. Indonesia adalah negara tropis yang mempunyai potensi yang besar, untuk bisa menuju kedaulatan dan kemandirian pangan. “Kita punya peluang tanam yang tidak tegantung pada musim dan kita bisa menghasilkan produksi tanam baik pada musim hujan atau panas, tinggal bagaimana kita mensikapinya. Kementan saat ini fokus menangani aspek produksi, dan yang kini masih menjadi kendala adalah kesulitasn tenaga kerja dan alam,” ujar Kepala BPPSDMP, Pending Dadih Permana pada acara konperensi pers “hasil penerapan GPPT dan penumbuhan minat generasi muda  bidang pertanian dalam rangka mendukung kedaulatan pangan. (19/5/2016)

Menurutnya, mekanisasi pertanian dilakukan agar bisa membantu petani untuk mempercepat olah tanah, panen, menekan losis. Pupuk dan benih yang diberikan harus dikawal oleh penyuluh dan BPSDMP sebagai lembaga suporting dalam pengembangan komoditas, sehingga penyuluh yang ada disentra produksi bisa mengawal produksi dengan baik dan mekanisasi pertanian yang diberikan pemerintah harus di konsolidasi dan di optimalkan penggunaannya, sehingga tanam serempak bisa dilakukan.

“Yang penting mekanisasi, benih, pupuk dan pendampingan dari penyuluh bisa dilakukan, sehingga bisa menurunkan biaya olah tanah dan cost produksi bisa relatif lebih kecil. Panen dengan menggunakan mekanisasi sehingga losisnya bisa dikurangi. Artinya yang dahulu saat panen masih ada gabah yang tercecer, kini sudah bisa dibawa pulang oleh petani,” tegas Pending Permana. Sasaran akhir GPPT melalui pemberdayaan SDM Pertanian menurutnya secara terpadu mampu menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani poktan dan gapoktan menjadi kelembagaan petani yang berbadan hukum.

GPPT yang dimulai tahun ini, untuk meningkatkan kualitas dan peran serta sumberdaya manusia pertanian khususnya penyuluh dan para petani dalam mendukung pencapaian sasaran Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi dan produktivitas tujuh komoditas yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, gula, dan daging sapi, dengan melibatkan banyak pihak. Dukungan dari penyuluh pertanian, mahasiswa, perguruan tinggi, bintara, pemangku kepentingan lainnya, dapat menggerakkan petani dalam meningkatkan martabat dan kesejahteraan petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan. SY