Dirjen Perkebunan: Membangun Perkebunan Hampir Sama Dengan Membangun Perbenihan

udin abay | Senin, 11 Desember 2017 , 23:40:00 WIB

Swadayaonline.com - Pemerintah telah merencanakan bahwa tahun 2018 sebagai tahun benih. Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI), menyambut baik program pemerintah tersebut, karena para penangkar benih berharap bisa berpartisipasi mensukseskn rogram pemerintah tersebut. Menurut Ketua PPBTPI, Badaruddin Buang Sabang, mengatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan benih yang merupakan barang hidup, tidak sama dengan memenuhi kebutuhan barang mati. (9/12/2017)

Untuk mempersiapkannya dibutuhkan strategi seperti tepat kualitas, waktu, jumlah, dan sasaran. Dari segi kualaitas harus perpedoman pada aturan pemerintah yaitu pada sumber benih bina, bibit benih unggul yang harus disupply penangkai, bersertifikat dan berlabel. Sedangkan dari segi tepoat waktu, benih tersebut harus tersedia pada waktu yang tepat yaitu waktu tanam. 

Dari segi jumlah, kebutuhan yang harus dipenuhi juga harus dihitung matang-matang. “Karena benih tahun ini, dipersiapkan untuk tahun depan, sementara ketersediaan benih tahun depan apakah bibitnya akan laku semua. Sehingga butuh manajemen yang baik untuk mempersiapkan benih, butuh informasi berapa banyak benih yang dibutuhkan pemerintah, kebutuhan swasta, dan free market,” ujarnya.

Badaruddin menambahkan bahwa dengan adanya program tahun benih, akan sangat membantu petani dan penangkar dalam mempersipakan benih unggul. Secara keseluruhan menurutnya sebenarnya anggaran pemrintah untuk pengadaan benih masih kurang, semoga anggaran tahun depan bisa lebih banyak agar petani yang belum mendapatkan benih bisa mendapatkan. 

Pada kesempatan diskusi menyambut perayaan Hari Perkebunan Ke-60 tersebut, Dirjen Perkebunan, bambang mengatakan bahwa membangun perkebunan hampir sama dengan membangun perbenihan. Tidak bisa dikerjakan sendiri, tapi dibutuhkan dukungan semua pihak, swasta dan perbankan, pemda, pemerinta pusat, dan masyarakat bahu membahu mewujudkan kekuatan benih nasional.

Dalam mempersiapan benih, Ditjenbun meminta agar penangkar di daerah bisa mengidentifikasi plasmanutfah yang ada. “Setifikatkan dan lepaskan varietasnya, semakin banyak yang dilepas dan dikembangkan menjadi kebun benih, bisa menjadi ruang gerak bagi penangkar,” tegas Bambang. Menruutnya ada strategi kebijakan dalam menyiapkan kebutuhan dan kecukupan benih dalam negeri yaitu dengan mendorong pemda dan UPTD membangun infrastruktur perbenihan, dengan memperbanyak baik yang dilakukan pemda, masyarakat dan swasta. 

Kedua pemerintah akan mendorong tumbuh kembangnya desa mandiri benih yang bisa dimanfaatkan anak muda untuk bisa produksi benih dengan kerjasaa dengan pihak pemda dan swasta, sehingga bisa mengikuti program pemerintah untuk menyediakan benih. “Karena tanpa ketersediaan benih, tidak akan bisa mengikuti lelang, harus punya jaminan supply, sehingga saat realisasi tidak menunggu benih dari pemenang lelang,” ujar Bambang. SY