Indonesia Ekspor Benih Kangkung 710 Ton

udin abay | Kamis, 21 Desember 2017 , 22:18:00 WIB

Swadayaonline.com - Produsen benih nasional PT. East West Seed Indonesia (Ewindo) melepas 50 ton benih kangkung dari total 710 ton ke berbagai negara seperti Thailan, Jepang, dan Myanmar. Pelepasan ekspor dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono di Kantor Ewindo, Desa Benteng, Kecamatan Cempaka, Purwakarta, Jawa Barat. (21/12/2017) 
Dalam sambutannya, Spudnik mengatakan bahwa usia Ewindo yang kini sudah sudah 27 tahun dalam bisnis benih, merupakan pucak keberhasilannya dalam mengembangkan dukungan industri perbenihan Indonesia dan kini bisa ekspor benih kangkung 710 ton ke berbagai negara secara bertahap. “Saya yakin, breeding Ewindo yang merupakan anak-anak muda, bisa semakin berkembang. Keberhasilan ekspor benih ini merupakan jawaban Presiden dengan nawacitanya yaitu bagaimana perbenihan bisa terpenuhi,” ujarnya.
Spudnik menambahkan bahwa ekspor hortikutura tahun 2017 meningkat seperti bawang, sayuran, dan buah dan keberhasilan tersebut merupakan bagian upaya Kementan bersama stake holder dan dukungan dari hulu yaitu benih. “Kalau benih berkualitas, tahan serangan penyakit dan curah hujan, akan mengurangi beban di lapangan,” tegasnya.
Bantuan pemerintah untuk industri perbenihan menurut Spudnik berupa dukung regulasi. Memang ada UU 13 tahun 2010 tetang hortikutlura, dan tidak ada masalah. Sampai hari menurutnya, Kementan memang belum mengeksekusi UU tersebut pasal 100, karena Presiden sendiri menginginkan dalam regulasi jangan banyak yang menyulikan industri, tapi UU tersebut tetap akan di proses. 
Mengenai masih adanya benih impor, Spudnik mengungkapkan memang masih ada, tetapi impor untuk benih jenis tertentu yang tidak bisa diproduksi di Indonesia, tapi lebih masih banyak ekspornya dibandingkan benih impornya. “Buah-buahan seperti kiwi, kurma, anggur, apel pada bulan tertentu juga masih impor. kita harus realistis melihat itu, tapi ekspor kita banyak memberi devisa negara,” kata Spudnik. SY