Ekspor 710 Benih Kangkung, Benih Indonesia Diakui Dunia Internasional

udin abay | Kamis, 21 Desember 2017 , 22:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Produsen benih nasional PT. East West Seed Indonesia (Ewindo) mengekspor benih kangkung sebanyak 710 ton sampai dengan bulan Maret 2018. Untuk pengiriman pertama, ekspor dilakukan sebanyak 50 ton, ke negara Thailan. Pelepasan ekspor dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono di Kantor Ewindo, Desa Benteng, Kecamatan Cempaka, Purwakarta, Jawa Barat. (21/12/2017) 
Managing Director Ewindo, Glenn Pardede mengatakan Ekspor benih sayuran akan memperluas pasar petani penangkar benih dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Para petani tidak hanya diperkenlakn dengan varietas unggul, tetapi juga teknik budidaya untuk menghasilkan benih berkuaalitas. negara tujuan ekspor benih kangkung menurutnya ke negara Jepang, Myanmar, dan Thailan. 
“Dari 710 ton benih kangkung yang diproduksi, dilakukan dilahan 700 hektar oleh 1400-1500 petani yang membantu membuat benih untuk ekspor ini. Impor benih kita hanya 7-8 persen saja, ini menjadi bukti bahwa kualitas benih petani Indonesia diakui di dunia Internasional,” tegas Glenn. Selain kangkung, Ewindo juga ekspor untuk 19 crop tanaman diantaranya kacang panjang, paria, labu, dan mentimun. Tambahnya. 
Menurut Glenn, total ekspor Ewindo tahun 2017 diperkirakan mencapai 450 ton atau melebihi target awal yang ditetapkan perusahaan yaitu 200 ton. Saya biasa impor benih jagung manis sampai 200 ton. Sementara negara tujuan ekspor benih sayuran seperti Jepang, Filipina, Vietnam, Hongkong, Indoa, Myanmar, Malaysia, dan Thailan.
Glenn menambahkan bahwa setelah tidak ada ijin impor benih jagung manis, Ewindo memproduksi benih jagung manis sendiri dan berhasil, sehingga indonesia kini bebas impor jagung manis. “Memang kalau benih bisa diproduksi dalam negeri, tidak perlu impor. dan nyatanya kita bisa produksi benih jagung manis tersebut,” ujarnya.
Mengenai impor benih kangkung, Glenn mengungkapkan bahwa bahwa tahun ini Thailan banjir dan ada perubahan iklim, jadi permintaannya memang sangat besar. Indonesia sendiri menurutnya sangat diuntungkan dengan perubahan iklim yang terjadi diantara pulau di Indonesia, jadi kita bisa manfaatkan perubahan iklim yang terjadi. 
Keuntungan pola kemitraan yang dilakukan Ewindo dengan petani binaannya yaitu petani ada jaminan harga beli, dengan jaminan kuantitas dan kualitas benih yang diproduksi petani. “Dengan kemitraan yang terjadi sekarang ini, petani sudah bisa berinvestasi dan bisa buat pabrik benih sendiri. Benih yang mereka buat sudah bersih, tingal sedikit proses saja Ewindo,” tegas Glenn. SY