Percepatan Tanam Melalui Pemanfaatan Irigasi Tersier Bantu Panen di Banten

udin abay | Sabtu, 06 Januari 2018 , 12:40:00 WIB

Swadayaonline.com - Pagi ini, Sabtu 6 Januari 2018, Pak H. Mukidin di Desa Jatiwaringin, Kec. Mauk, Kab. Tangerang melaksnakan panen padi di lahan yang dimilikinya sekitar 5 Ha. Bersama 30 petani lainnya yang juga sedang panen bersama Kepala Puslitbangnak serta Bptp Banten dan beberapa instansi terkait. Pak Mukidi tergabung dalam Kelompok Tani Kedondong dengan luas hamparan sekitar 46 Ha. Kelompok ini mampu tanam 3 kali dalam setahun dan panen 5 kali dalam 2 tahun karena adanya irigasi tersier di desanya. Hal ini menyebabkan petani mampu panen disaat musim paceklik di bulan Desember-Januari. Varietas Ciherang yang ditanam dengan provitas 5-6 ton. Harga GKP berkisar Rp.5.000-5.400/kg, dengan GKG mencapai Rp.6.200-7.000/kg.

Koordinator BPP Tegal Kunir, Abdul Gofar, SP menyatakan bahwa inovasi jajar legowo sudah diaplikasikan di Kecamatan Mauk sekitar 40%. Saat ini, panen hampir selalu ada setiap bulan, dimana pada desa-desa tertentu terjadi perbedaan waktu tanam. Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk mengurangi hama, sebaiknya petani menanam dengan varietas berbeda. Inpari seyogyanya ingin ditanam oleh kelompok ini, namun karena terlambat datang benihnya, maka Ciherang yang ditanam. Panen raya biasanya terjadi pada bulan Maret-April, dan pasokan beras dapat mencukupi sepanjang tahun.

Panen sebagian besar untuk konsumsi rumah tangga petani, dan hanya sebagian yang dapat dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Kepemilikan lahan rata rata 0.2-0.3 ha/petani, meskipun ada juga segelintir petani yang memiliki luasan lebih dari 50 ha. Umumnya petani kaya ini juga memiliki penggilingan beras sehingga mereka berperan sebagai pengusaha beras.

Tiada hari tanpa panen di Kab. Tangerang saat ini, sehingga tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan beras. Total luas panen mencapai 157 Ha dari total luas tanam sebesar 272 Ha, setara hampir 58% yang telah dipanen. SY/HMS