Swadayaonline.com - Tiada hari tanpa panen menjadi kalimat yang tepat untuk menggambarkan suasana di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga kini terdapat sejumlah kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang masih melaksanakan panen padi dengan berbagai macam varietas.

Di Kecamatan Praya Barat, Loteng, panen berlangsung di lima dusun dengan total luas mencapai 10,5 hektar. Sejumlah kelompok tani di sini memanen padi varietas ciliwung dan inpari 32 dengan produktivitas mencapai 5,5 ton/ha.

Daerah lain yang melaksanakan panen adalah Kecamatan Pringgarata, Loteng. Terdapat tiga dusun yang melaksanakan panen padi varietas ciliwung dengan total luasan 2,5 hektar. Petani di sini mengaku senang karena harga beras hasil panen mereka dapat dijual dengan harga tertinggi Rp 11.000/kg.  Kondisi yang sama terjadi di dua dusun di Kecamatan Jonggat, Loteng.

Selain Kabupaten Loteng, Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang wilayah lebih kecil juga tengah melaksanakan panen. Panen berlangsung di dua desa, yakni Desa Jenggala dan Desa Tanjung Kecamatan Tanjung dengan total lahan seluas 120 hektar. Jenis padi dominan di dearah ini adalah varietas IR 64 dan Ciherang yang memiliki produktivitas mencapai 7,2 ton/ha. Petani pun diuntungkan dengan harga gabah Rp 4.500 - 4.600/kg.

Dengan kondisi panen yang terjadi terus menerus dan makin meningkat  maka pantaslah NTB  merupakan salah satu lumbung padi utama di Indonesia. SY/HMS