JICA Buka Peluang Kerjasama dengan Kementan Melalui TOT AUTP

udin abay | Minggu, 20 Februari 2022 , 20:25:00 WIB

Swadayonline.com - Asuransi pertanian di Indonesia merupakan instrumen yang masih relatif baru digulirkan oleh pemerintah untuk melindungi petani dari kegagalan panen yang diakibatkan oleh bencana alam, serangan OPT, dampak perubahan iklim dan atau risiko lainnya yang ditetapkan dalam UU Perlindungan Petani No. 19/2013.  

Melalui “Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Strategi Perubahan Iklim di Indonesia” Japan International Cooperation Agency (JICA) bermaksud untuk bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.  

Kerjasama yang dimaksud adalah penyelenggaraan Training of Trainers (TOT) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi widyaiswara, penyuluh, POPT, staf dinas pertanian dan Jasindo dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.  

Menurut Akiko Aikawa, Chief Advisor JICA Project, rencana kerjasama TOT ini merupakan kali ke tiga, setelah sebelumnya pada tahun 2020 dan 2021 telah diselenggarakan kegiatan yang sama dan diselenggarakan di dua provinsi, yakni Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.  

Aiko lantas menambahkan, bahwa kedatangannya untuk menjalin kerjasama ini, setelah berkoodinasi dengan Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) BPPSDMP.  

“Puslatan mempunyai widyaiswara yang tersebar di Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan, salah satunya ialah Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan dan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku. Oleh karena itu kami datang untuk membicarakan lebih lanjut bagaimana kerjasama dan kesediaan widyaiswara di BBPP Ketindan tentang materi dalam TOT AUTP dan metode pembelajarannya,” imbuh Aiko.  

Hal ini seperti ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedy Nursyamsi, bahwa dalam mengemban peran, BPPSDMP memiliki tiga pilar yaitu Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), dan Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang menyiapkan SDM pertanian professional, mandiri, berdayasaing, dan berjiawa wirausaha.  

Selain Akiko Aikawa yang didampingi oleh Gometta  Guritno sebagai Project Staf JICA Indonesia, juga turut hadir untuk berkoordinasi yakni Kota Hirayama sebagai Co Leader Sanyu Consultants Inc dan Jaelani selaku Koordinator  Nasional Staf Sanyu Consultant Inc beserta tim. Kesuruhan tim hadir untuk merumuskan pelaksanaan TOT di BBPP Ketindan.  

Sementara itu Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor menyambut baik rencana kegiatan kerjasama antara JICA dan Puslatan melalui BBPP Ketindan. “Sebagai UPT Pelatihan, kami menyambut baik rencana kerjasama ini. Dan hendaknya didiskusikan dengan baik terkait materi dan metode pembelajaran bersama widyaiswara baik dari departemen budidaya, penyuluhan, sosek, proteksi tanaman dan pasca panen agar dihasilkan output yang memuaskan,” ujar Sumardi Noor.  

Sebagai Koordinator  Nasional Staf Sanyu Consultant Inc, Jaelani menuturkan bahwa kedepannya materi AUTP bisa diselipkan dalam materi yang terkait pengelolaan usahatani. Tetapi untuk teknisnya harus dikoordinasikan terlebih dulu dengan Direktorat Jenderal Prasarana Sarana Pertanian (PSP) agar tersampaikan dengan baik sebelum pelaksanaan TOT. SY/YNI