Inovasi Teknologi, Solusi Pekebun Teh Tingkatkan Harga

udin abay | Selasa, 26 April 2022 , 12:24:00 WIB

Swadayaonline.com - Terinspirasi dari keluh kesah para pekebun saat pasca panen teh, Ifah, selaku pemilik Arafah Asia Arinaya, mengungkapkan bahwa salah satu inovasi pertanian ini sangat membantu pekadayaebun, Dehidrator merupakan alat untuk mengeringkan, solusi inilah yang diharapkan para pekebun di hulu, bagaimana teknologi dapat mengangkat harga yang bagus.

Ifah menambahkan, Mesin ini dirangkai oleh anak bangsa khususnya ITB, mari dukung selalu karya anak bangsa menghasilkan teknologi-teknologi pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya dalam hal ini para pekebun, sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu komoditas maupun hasil olahan pertanian termasuk perkebunan.

Ifah lanjut menjelaskan, Arafah sendiri telah menggunakan inovasi ini sejak 2018, baik terutama dalam pembuatan teh putih, teh rempah teh bunga maupun teh buah. Biasanya harga teh hijau semula Rp. 200.000 per kg tetapi kalau sudah menjadi teh buah, teh rempah dan teh bunga yang prosesnya memakai mesin dehidrator tersebut maka harganya menjadi Rp. 500.000 per kg. Permintaan pasar pun meningkat terutama untuk ekspor, pameran-pameran dan temu bisnis, salah satunya akan ditampilkan pada acara pengadaan barang dan jasa pemerintah, di Smesco, mulai dari tanggal 15 hingga 21 mei 2022.

Setelah menggunakan inovasi ini para pekebun merasakan manfaatnya dimana hasil pascapanen teh menjadi lebih baik, dari segi kualitas maupun harga.

Tentunya, Lanjut Ifah, terbukti telah memberikan pengaruh besar atau berdampak positif terhadap kualitas teh milik kami, serta terjadi peningkatan pendapatan para pekebun teh.

"Semoga dengan adanya mesin ini dapat bermanfaat, menjadi solusi terbaik bagi para pekebun dan dapat meningkatkan hasil olahan komoditas teh yang berkualitas mutu baik, bernilai tambah dan berdaya saing, serta semoga hasil olahan komoditas teh Indonesia semakin diminati, dikenal dan melejit di pasar global," ujar Ifah saat di hubungi tim Ditjen Perkebunan.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL)  yang meminta seluruh jajaran lingkup Kementerian Pertanian termasuk Ditjen Perkebunan agar terus membina para petani dan mendorong inovasi pertanian yang mampu membantu menjaga mempertahankan dan menghasilkan hasil olahan pertanian termasuk perkebunan yang unggul, bermutu baik, bernilai tambah dan berdaya saing.

Menurut Mentan, sektor pertanian akan semakin kuat jika didukung oleh riset dan inovasi yang berkelanjutan. Pembangunan pertanian termasuk perkebunan, kedepannya harus semakin berbasis riset dan teknologi yang lebih kreatif dan maju. Mentan sangat mengapresiasi upaya kerja keras para pekebun, peneliti, karya anak bangsa, dan jajaran lingkup Kementan serta para pelaku usaha pertanian terkait yang terus berupaya mendorong membantu petani meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik lagi.

Pada kesempatan yang berbeda, Ali Jamil, Plt. Dirjen Perkebunan, mengatakan bahwa Hasil berbagai inovasi pertanian tentunya diharapkan akan semakin memberikan banyak manfaat dan berdampak positif bagi pendapatan para petani maupun pekebun seluruh Indonesia.

Inovasi dan teknologi ini, Lanjut Ali Jamil, merupakan salah satu pencapaian untuk memenuhi standar mutu teh sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga produk-produk teh ini dapat lebih diterima dipasar global, dan menunjang peningkatan ekspor teh Indonesia, sebagai bentuk upaya dalam mengakselerasi program Gratieks Kementan. Humas Ditjenbun