Pameran Peternakan Internasional Indo Livestock 2022, Bangkitkan Ketahanan Pangan Pasca Covid 19

udin abay | Rabu, 06 Juli 2022 , 15:46:00 WIB

Swadayaonline.com - PT. Napindo Media Ashatama kembali menggelar Pameran Peternakan Indo Livestock 2022 Expo & Forum di Jakarta Hall Convention Center (JHCC) tanggal 6-8 Juli 2022. 

Expo bertaraf internasional ini menghadirkan industri peternakan, pertanian, pakan ternak, pengolahan susu, kesehatan hewan, alat alat kesehatan hewan, alat alat kedokteran hewan, dan perikanan. Managing Director Napindo, Arya Seta Wiriadipura mengatakan, Pameran Indo Livestok kembali digelar setalah vakum 3 tahun akibat pandemi covid 19.

Pameran yang ke-15 tersebut dihadiri berbagai perwakilan dari Kementerian, Asosiasi dan stake holder lainnya. "Pameran ini diikuti ratusan peserta dari 23 negara, dan sudah menjadi platform yang tepat bagi profesional maupun para pemangku kepentingan untuk saling bertukar informasi dan teknologi serta perkembangan tren terkini", ujar Arya.

Sementara Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI), Don P. Utoyo mengatakan, sudah banyak inovasi yang dilakukan seperti hasil persilangan sapi lokal dan impor sehingga menghasilkan berat dan bobot sapi yang sangat bagus. namun sayangnya, produksi daging sapi dalam negeri tetap belum tercukupi sehingga maaih mengandalkan impor. Ada juga hasil persilangan domba garut yang cukup bagus.

"Sekarang ini terjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyebabkan peternakan kembali terdampak, namun pemerintah sudah cepat menanganinya dengan vaksinasi. Dahulu hanya ada ayam lokal atau kampung, berkat inovasi sudah ada ayam broiler sehingga kini kita swasembada daging ayam dan telur. Dengan pameran pasca pamdemi ini, saya sangat apresiasi sekali, semoga Indonesia bisa menjadi leading sektor peternakan dan pemerintah terus membantu peternak kecil agar mereka bisa lebih sejahtera", ujar Don.

Menteri Pertanian yang diwakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Narsrullah, saat membuka pameran mengatakan, sektor pertanian menjadi bantalan ekonomi Indonesia sejak pandemi covid 19. "Agar bisa bangkit, ketahanan pangan perlu ditingkatkan. Yaitu melalui peningkatan produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan ekspor, peningkatan gizi, dan lainnya", ujarnya.

Nasrullah kembali mengungkapkan, bahwa dunia saat ini sedang tidak biasa biasa saja. Setelah diterpa covid 19, kini perang Rusia-Ukraina, membuat ketersediaan dan harga tdak stabil. "Akibatnya, banyak negara mengecilkan volume ekspor bahkan menutupnya karena untuk mencukupi kebutuhan dalam negerinya. Kita sudah swasembada daging ayam dan telur, tapi masih rentan. Karena bahan baku pakan utamanya masih import, dan itu harus diantisipasi dengan baik", tegasnya.

"Negara Brazil tidak bebas PMK, tetapi bisa menjadi eksportir sapi hidup dan daging terbesar didunia. Kita sebagai negara yang bebas PMK, bisa seperti itu tinggal bagaimana menyikapinya. Yaitu dengan menambah indukan dan peternaknya. Pada Pameran ini, kita juga harus mengarahkan kepada masyarakat, bahwa untuk memenuhi protein hewani, tidak harus dari daging sapi, tetapi bisa yang lain seperti daging bebek, ayam, telur, ikan, dan lainnya", tambah Nasrullah