Gopan Berharap Harga Ayam dan Telur Diatas HPP

udin abay | Kamis, 22 September 2022 , 21:07:00 WIB

Swadayaonline.com - Gabungan Organisasi Peternak Nasional (Gopan) mempunyai tiga agenda dalam organisasinya, pertama memperbaiki keanggotaan yang semula hanya peternak lingkup organisasi, kini semua insan peternakan dapat menjadi anggotanya. Kedua, memperbaiki struktur organisasi di Provinsi, Kabupaten dan Kota. Ketiga, menargetkan kepengurusan Gopan yang 70 persennya terdiri dari generasi muda. Hal tersebut diungkapkan Ketua Gopan, Herry Dermawan pada acara dalam Munas IV dan Sarasehan Gopan di IPB International Convention Center, Bogor (22/9). 

Dalam acara tersebut juga dilakukan seremonial makan ayam dan telur bersama sebagai bentuk kepedulian Gopan terhadap komoditas ayam dan telur dengan kampanye "Bangsa Cerdas Generasi Kuat". "Makan ayam dan telur ini sebagai bentuk sosialisasi masyarakat Indonesia. Selain itu juga dibahas berbagai isu aktual terkait dengan perlindungan hukum peternakan, kepercayaan, penguatan kapasitas, penguatan dan regenerasi organisasi generasi milenial, serta kontribusi peternak dalam isu kesehatan bangsa Indonesia", tambah Herry.

Menanggapi isu yang berkembang, Badan Pangan Nasional (Bapanas) diharapkan menjadi lokomotif dan fasilitator terdepan dalam tranformasi bisnis peternakan, sehingga dapat meningkatkan sinergi antar pelaku usaha, menguatkan korporatisasi, serta meningkatkan nilai tambah. 

Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) sekaligus Dewan Pakar Gopan, Bustanul Arifin, mengatakan bahwa peternak skala kecil berharap banyak pada Badan Pangan untuk mampu menugaskan BUMN Pangan (ID-Food dan Bulog) menjadi offtaker, menyerap livebird, bahkan secara perlahan menyediakan DOC & cold chain.

"Selain itu, penguatan industri peternakan akan mampu berkontribusi pada diversifikasi pangan dalam arti sebenarnya, yaitu meningkatkan gizi seimbang dari unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin, memperbaiki Pola Pangan Harapan (PPH)," jelas Bustanul.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengungkapkan
Bapanas menata regulasi hulu hingga hilir ekosistem perunggasan serta memeratakan distribusi unggas ke daerah-daerah yang kekurangan. 

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Bapanas merupakan delegasi dari 3 Kementerian yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan BUMN. "Kewenangan tersebut antara lain penetapan kebijakan stabilisasi harga dan distribusi pangan, penetapan kebutuhan ekspor impor pangan, penetapan besaran cadangan pangan pemerintah dan penetapan Harga Penetapan Pemerintah, memutuskan penugasan perusahaan umum BULOG", ujarnya.

Permasalahan peternakan yang dihadapi saat ini adalah naik turunnya supply and demand yang tidak stabil, baik supply yang berlebihan maupun permintaan yang menurun. Maka diperlukan data yang akurat dari pemerintah, utamanya untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selanjutnya harga pakan ayam yang naik 25 persen, mencapai Rp 6.500/kg dalam kurun waktu 1,5 tahun belakang, disebabkan harga jagung tinggi, hingga substitusi dengan gandum serta adanya konflik negara.

Herry kembali menjelaskan, harapan terbesar Gopan ingin agar harga ayam dan telur yang berlaku di masyarakat adalah sesuai dengan Harga Pokok Produk (HPP) bahkan diatasnya, tanpa perlu menjual hasil ternak pada swasta. NS