Mentan Dorong Inkubator Agribisnis BBPP Kementan Jadi Sarana Peningkatan Produktivitas

udin abay | Sabtu, 27 Mei 2023 , 13:56:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kesempatannya melakukan peninjauan di area Inkubator Agribisnis (IA) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Selasa (23/05). Kunjungan lapang yang dilakukan usai membuka Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Vol. 6 “Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap El Nino” ini turut didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) beserta jajaran eselon I lainnya.

Packing house menjadi titik pertama yang disambangi Mentan.
Di sini Mentan berbincang dengan anggota Koperasi BAVAS binaan BBPP Lembang sebagai pengelola packing house. Sebagai informasi, packing house dan empat green house di area IA merupakan hibah dari Taiwan Technical Mission (TTM) yang telah bekerja sama dengan Kementan melalui BBPP Lembang sejak 2016 lalu. Saat ini packing house tersebut memiliki empat skema pemasaran yakni: pasar modern, retailer, pasar tradisional, dan group buy.

Mentan berharap BBPP Lembang dapat memanfaatkan aset tersebut sebagai media pembelajaran dan sarana peningkatan produktivitas serta nilai jual produk bagi petani terutama di wilayah Jawa Barat. 
“Tingkatkan terus kualitas produkmu, berikan produk berkualitas, maka kau akan menghasilkan cuan,” seru Mentan.

Green house pembibitan menjadi lokasi selanjutnya. Ajat Jatnika, Kepala BBPP Lembang memperkenalkan green house yang telah dilengkapi dengan teknologi otomatisasi ini.

 “Green house pembibitan berfungsi untuk menyediakan bibit sayuran sesuai kebutuhan IA dan petani sekitar,” jelasnya. Ajat juga memaparkan teknologi otomatisasi pada green house tersebut yang mampu menyesuaikan dengan suhu di lingkungan sekitar sehingga bibit selalu dalam kondisi optimal.
Mentan kemudian mengapresiasi hal tersebut. “Maksimalkan teknologi yang ada. Terus kembangkan dan berinovasi,” pesan SYL.

Di akhir kunjungan Mentan menyatakan dirinya beserta jajaran berupaya mendobrak pertanian tradisional menuju pertanian 4.0. Salah satunya menurut SYL bisa melalui konsep smart farming ataupun green house yang kini mulai diterapkan petani milenial di sejumlah daerah. “Konsep tersebut wajib dilakukan mengingat Indonesia terus dihadapkan pada cuaca ekstrem seperti ancaman El Nino yang akan diperkirakan akan mencapai puncaknya Agustus 2023 mendatang,” pungkasnya. 

Lebih lanjut SYL memaparkan “dengan kesiapan komponen pertanian kita untuk bisa betul-betul memanfaatkan alam yang ada, dengan pengalaman dan teknologi yang ada, kita berharap El Nino bisa kita lewati dengan tidak membawa dampak buruk”.

Smart farming atau pertanian cerdas berbasis teknologi menjadi salah satu inovasi yang tengah digalakkan BPPSDMP. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi berharap seluruh insan pertanian dapat memanfaatkan smart farming untuk menggenjot produktivitas, menggenjot efisiensi, dan menjadikan pertanian semakin berjaya. "Bagi teman-teman milenial, besar harapan saya kepada kalian," katanya. DRY/YKO