Melalui PKL Kementan Cetak Generasi Penerus Pertanian

udin abay | Minggu, 24 Maret 2024 , 14:55:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian terus mengajak generasi muda untuk berkarya di sektor pertanian dengan membuka lebar kesempatan bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk berlatih dan mempelajari teknik-teknik pertanian modern. Pasalnya, di sektor ini Indonesia memiliki potensi dan sumber daya alam yang melimpah.

Salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dapat dijadikan tempat berlatih adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Balai yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan tersebut, menerima Praktik Kerja Lapangan (PKL) maupun magang dari seluruh Indonesia. 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan baik dari hulu maupun hilir. Menurutnya, banyak yang bisa dilakukan generasi muda untuk mendapatkan keuntungan dari sektor ini.

Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. Dijelaskannya, pertanian saat ini tidak sama dengan jaman dulu.

"Pertanian sudah tidak lagi identik dengan kotor. Karena sudah dapat digarap dengan teknologi kekinian, yaitu digital. Dan digital ini dekat dengan anak-anak muda. Untuk itu, kita mengajak anak-anak muda untuk terjun ke pertanian. Karena dari hulu hingga hilir, banyak yang bisa digarap di pertanian," katanya.

Dedi juga mengatakan, masa depan pertanian ada di tangan anak-anak muda. Untuk itu, regenerasi harus disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program utama Kementerian Pertanian dalam menjamin produktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan

Salah satu upaya Kementan untuk mendukung hal itu adalah memaksimalkan UPT yang ada, seperti BBPP Lembang yang terletak di Kabupaten Bandung Barat.

BBPP Lembang menarik minat mahasiswa-mahasiswi dari universitas di sekitarnya untuk kegiatan PKL mereka.

Selasa (19/3/2024) lalu mahasiswa dan mahasiswi Universitas Insan Cendekia Mandiri Kota Bandung melakukan seminar, sebagai hasil pertanggungjawaban atas hal yang dipelajari di BBPP Lembang selama satu bulan. Peserta PKL diberikan penugasan di Inkubator Agribisnis (IA) BBPP Lembang untuk mempelajari beragam hal.

Salah seorang peserta PKL, Ita Maulana, mengaku mempelajari cara perbanyakan tanaman hias kaktus dengan cara vegetatif atau teknik grafting. Dalam seminar, Ita menuturkan cara-cara dan tahap-tahap yang dibutuhkan dalam melakukan teknik grafting. Tidak hanya mempelajari secara pasif dari petugas screen house tanaman hias BBPP Lembang, Ita juga mempraktikkan hal tersebut sendiri. 

Peserta PKL lain, Agni Rupaidah yang mempelajari teknik persemaian benih tanaman seledri, menerangkan dengan cukup detail mengenai hal yang dipelajarinya. Agni memaparkan tahap-tahapnya mulai dari persiapan hingga persemaian dan juga cara-cara merawat benih agar bebas dari hama dan penyakit. 

Begitu juga dengan, Sinta Bela, peserta yang juga mempelajari benih seledri namun fokus mempelajari teknik budidaya tanaman seledri dengan sistem hidroponik deep flow technique (DFT). Sinta menjelaskan teknik pembudidayaan dan persemaian serta manfaat dari menggunakan teknik hidroponik DFT pada presentasinya.

Presentasi terakhir datang dari Yayan yang mengulas pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggur. Meski berfokus pada pengendalian hama dan penyakit, Yayan juga mengulas pembudidayaan anggur yang dilakukan di BBPP Lembang. 

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan akan terus mendorong terus generasi muda untuk mengambil peran di sektor pertanian. “Program PKL bertujuan agar para siswa dan mahasiswa PKL mampu mengambil ilmu dan pengalaman yang didapat selama berada di BBPP Lembang,” tegas Ajat. BBPPLEMBANG