Kementan Tingkatkan Produktivitas melalui Pengembangan Varietas Unggul

udin abay | Jum'at, 19 April 2024 , 19:11:00 WIB

Swadayaonline.com - Guna meningkatkan produktivitas padi dan jagung, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan terobosan-terobosan. Diantaranya dengan menyiapkan benih unggul, pupuk dan prasarana alat mesin pertanian atau mekanisasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas diputuskan bahwa pupuk subsidi pada 2024 naik dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

“Jadi petani tidak perlu khawatir untuk segera melakukan pertanaman. Karena pupuk sudah ditambah menjadi dua kali lipat", ujar Mentan Amran.

Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 12 yang diadakan di AOR BPPSDMP, Jumat (19/04/2024) bertemakan "Strategi Pengembangan Varietas Unggul Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung", Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas padi dan jagung maka kita harus memanfaatkan smart farming atau pertanian cerdas. Yaitu, pertanian yang dilakukan oleh orang-orang dan cara cerdas, ucapnya.

Kabadan menyebutkan bahwa yang harus dilakukan adalah, pertama harus dipastikan adalah benih dan bibit. Dicari benih dan bibit yang tepat jenisnya, toleran terhadap hama, kualitas yang paling bagus agar hasilnya maksimal serta tepat jenisnya dan tepat waktunya.

Yang kedua adalah nutrisi. Nutrisi sangat penting diperhatikan untung menjaga hasil pertanian. Berikan nutrisi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Dan yang ketiga adalah pengendalian tanaman. Perhatikan ada yang biasanya terjadi dan tidak biasa terjadi agar hasilnya sesuai dengan harapan”, jelas Kabadan Dedi.

Menurut Narasumber MSPP, Happy Suryati dari Ditjen Tanaman Pangan menjelaskan bahwa tujuan program pembangunan tanaman pangan adalah peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan.

Sedangkan strategi pengelolaan sistem penyediaan benih dilakukan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran produksi tanaman pangan. Diantaranya dengan meningkatkan produksi benih varietas unggul bersertifikat, meningkatkan pengawasan dan sertifikasi benih. Selain juga dengan meningkatkan peranan kelembagaan perbenihan, mempermudah akses petani mendapatkan benih unggul bersertifikat, sosialisasi dan pengawalan penggunaan benih unggul bersertifikat, jelas Happy.

Happy menjelaskan bahwa jumlah varietas padi dan jagung yang dilepas sampai dengan tahun 2024 yaitu padi inbrida 416 varietas, jagung hibrida 330 varietas, padi hibrida 107 varietas dan jagung komposit 59 varietas.

Terakhir, Happy menambahkan jika saat ini terdapat bantuan benih padi dan jagung dengan sasaran tersalurkannya benih padi dan jagung bantuan pemerintah guna mendukung peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu hasil padi dan jagung. HV/NF