Bursa Hewan Qurban Puslitbangnak dan Pemda Bogor Ke 20 Kian Diminati

udin abay | Selasa, 06 Agustus 2019 , 14:44:00 WIB

Swadayaonline.com - Salah satu Hari Besar Keagamaan dalam agama Islam adalah Idul Adha 1440 H. Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan Bursa Hewan Qurban (BHQ).

Kegiatan BHQ ini adalah kegiatan reguler yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2000. Tahun 2019 ini adalah pelaksanaan BHQ yang ke-20 yang dilaksanakan selama 11 hari mulai 1 hingga 11 Agustus 2019 di halaman Kantor Puslitbangnak Jl. Raya Pajajaran Kav. E-59 Bogor. BHQ ke - 20 dibuka secara resmi oleh Kepala Balitbangtan Dr. Fadjri Djufri yang dalam sambutannya menyampaikan kedaulatan pangan merupakan program yang harus diwujudkan dalam era pemerintahan saat ini. “Sub sektor peternakan harus dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat, dengan jumlah yang cukup dan harga terjangkau” ujar beliau.

Balitbangtan, sebagai lembaga penelitian memiliki tugas utama dalam penciptaan benih/bibit unggul dan teknologi berdaya saing, yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi. Peran litbang dalam pembangunan pertanian adalah berkontribusi secara ekonomis dan berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat.

Hingga saat ini Balitbangtan telah mampu menghasilkan bibit unggul ternak seperti Ayam KUB, Ayam SenSi 1 Agrinak, Itik Master, Domba Compass Agrinak, Domba Bahtera, Kambing Boerka dan Sapi Pogasi. Balitbangtan menyadari bahwa tren kebutuhan dan penjualan hewan qurban pada saat Idul Adha setiap tahun cenderung terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan dan kesadaran serta ketaqwaan umat muslim dalam menjalankan ibadah qurban.

Jumlah umat muslim yang cukup besar merupakan suatu peluang pasar yang besar untuk penyediaan hewan qurban. Diperkirakan sekitar 2,5 juta ekor domba dan kambing setiap tahun diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional untuk Idul Qurban. Hal yang sama juga terjadi pada ternak sapi, dimana permintaan setiap tahun terus meningkat sebagai ternak qurban.

Sebagai fungsi sosial Balitbangtan, BHQ berupaya memfasilitasi tempat penjualan hewan qurban yang layak bagi masyarakat. Selain itu BHQ juga memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan ternak serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan hewan qurban yang memenuhi syarat syariat agama Islam yaitu aman, sehat, utuh (tidak cacat) dan cukup umur.

Yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai upaya pembinaan kepada masyarakat baik peternak maupun konsumen, tentang standarisasi hewan qurban yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian dengan prinsip ASUH (aman, sehat, utuh dan halal). Dipandang dari sisi konsumen, tentunya mengharapkan untuk mendapatkan hewan qurban yang memenuhi syarat syariat Islam tersebut.

Dalam BHQ syarat-syarat tersebut dapat dipastikan dipenuhi. Semua hewan yang dibeli di BHQ sudah diperiksa oleh para dokter hewan yang terhimpun dalam Tim Kesehatan Hewan (Keswan) dari Badan Litbang Pertanian dan Dinas Pertanian Kota Bogor.

Setiap hewan qurban yang dijual peternak diperiksa dan dicek Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal. Selama masa penjualan, hewan ternak qurban yang sakit akan dipisahkan dari ternak yang sehat dan dirawat oleh Tim Kesehatan Hewan BHQ. Dan saat ternak yang telah terjual akan diantar/diambil oleh pembeli, Tim Keswan akan mengeluarkan sertifikat SKKH sebagai bukti bahwa hewan qurban tersebut sehat dan sesuai dengan prinsip ASUH tadi. Dengan demikian konsumen yang akan merasa tenang dan aman dalam melaksanakan ibadah qurban.

Dengan adanya ketentuan tersebut, penyelenggaraan BHQ makin dipercaya masyarakat sebagai pembeli. Model BHQ ini, diharapkan menjadi suatu model bagi kota/kabupaten lain di Indonesia dalam mempersiapkan penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha. Tahun ini, BHQ diikuti oleh 14 peternak/penjual (sapi, domba dan kambing) yang berasal dari Jawa Barat (Bogor, Cianjur dan Sukabumi), Jawa Tengah (Boyolali), serta Jawa Timur (Lumajang) dengan jumlah lapak sebanyak 22 serta jumlah hewan qurban sekitar 200 ekor sapi dan 300 ekor kambing/domba. SY/HMSL