Inseminasi Buatan (IB) Menjadi Pengungkit Produktivitas Pangan Asal Hewan

udin abay | Selasa, 20 Agustus 2019 , 11:11:00 WIB

Swadayaonline.com - "Pangan itu masalah hidup dan mati suatu bangsa, maka untuk masalah pangan kita harus serius berjuang habis-habisan kalau Indonesia ingin tetap survive didunia internasonal, maka pangan Indonesia tidak terganggu sedikitpun, diatur orang lain, dan tergabtung orang lain. Kalau pangan kita masih terganrung, itu berbahaya", ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kememterian Pertanian saat melakukan kunjungan ke Balai Besai Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Bogor. (19/8/2019)

Menurutnya, dalam masalah pangan kita harus berjuang secara revolusioner, radikal, untuk mencapai swasembada pangan. Kementan telah melakukan program pengembangan pangan asal ternak melalui program upsus Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab,) agar populasi bertambah dan produksi daging bertambah. Penyediaan pangan asal hewan, merupakan salahsatu tugas pokok kementan khususnya protein asal hewan termasuk produk turunanya. 

Inovasi teknologi melalui Inseminasi Buatan (IB), merupakan salahsatu cara pengungkit produksi daging termasuk kesehatan hewannya "Kalau ternaknya sakit, maka yang konsumsi juga sakit, dan kita tidak bisa membangun pertanian kita. Peran paramedik sangat dibutuhkan agar ternak tidak sakit, sehingga mampu meningkatkan produktivitas. Kalau produktivitasnya sudah tinggi, maka bisa melakukan ekspor. Dan terbukti, kambing dan domba kita sudah ekspor ke beberapa negara. Dan kedepan, sapi juga harus bisa ekspor", tegas Dedi Nursyamsi.

"Agar bisa ekspor, caranya harus dengan bibit unggul seperti sapi belgian blue yang produktivitasnya sangat tinggi. Selain itu juga harus mampu melakukan budidaya yang baik, bagaimana memelihara ternak, mengendalikan penyakit, pengembangan produk olahan, pemasaran, dan manjamen yang baik", tambahnya. Sementara itu, Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasisa mengatakan telah melakukan berbagai pelatihan kepada peternak maupun widyaiswara. "Kita mengembangkan pelatihan tematik kepada peternak, agar maksimal dalam budidaya atau good agriculture farmong", tambahnya. SY/CHA