BBPP Lembang Gelar Pelatihan Teknis Tematik Jagung di Kabupaten Pati

udin abay | Jum'at, 25 Oktober 2019 , 08:12:00 WIB

Swadayaonline.com - SDM pertanian memegang peran penting dan strategis dalam menggerakkan pembangunan pertanian di seluruh pelosok tanah air untuk mewujudkan capaian sasaran produksi komoditas pertanian strategis nasional yang menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian. Kementerian Pertanian telah menetapkan 11 arah Kebijakan Pembangunan Pertanian tahun 2015-2019 dengan tujuan utama untuk mencapai kemandirian pangan yang kuat dan berkelanjutan sekaligus ramah lingkungan. Kemandirian pangan dapat dicapai salah satunya melalui pengembangan SDM pertanian pada berbagai kawasan sentra produksi komoditas tanaman pangan, perkebunan, hodtikultura dan peternakan.  

Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang sangat dibutuhkan untuk pangan dan bahan industri. Permintaan jagung tinggi namun untuk pemenuhannya masih terbatas dikarenakan berbagai faktor salah satunya produksi. Dibutuhkan strategi komprehensif untuk meningkatkan produktivitas jagung, salah satunya dengan meningkatkan kompetensi petani jagung sehingga mampu berbudidaya dan agribisnis jagung dengan lebih baik, melalui pelaksanaan pelatihan. 

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Kementerian Pertanian dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik Jagung yang dilaksanakan di salah satu wilayah pengembangan jagung di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pati. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai 22 - 24 Oktober 2019 dengan peserta sebanyak 60 orang petani atau sebanyak 2 angkatan. Pelatihan dilaksanakan di BPP Pati dan BPP Jakenan Kabupaten Pati.

Pembukaan pelatihan Angkatan I, Selasa (22/10/2019) oleh Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Pati. Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka pelatihan, “Tujuan pelatihan ini adalah penguatan dan peningkatan produksi komoditas jagung di Kabupaten Pati setelah petani mengikuti pelatihan yang akan meningkatkan kompetensinya dalam budidaya jagung”, jelas Tarjono.

Dengan metodologi pelatihan menggunakan pendekatan experiental learning cycle (ELC) atau AKOSA (alami, kemukakan, olah, simpulkan, apikasikan) dan pendekatan pembelajaran orang dewasa, peserta memperoleh materi dan praktik tentang budidaya jagung, yaitu perbenihan, panen dan pascapanen jagung, dan pengamatan serta pengendalian OPT. Adapun fasilitator berasal dari UPTD Pertanian, Praktisi/ahli komoditas jagung, dan pelaku usaha. SY/CHE