Puslatan Cetak Pengusaha Pertanian Milenial sebagai Agent of Change Pembangunan Pertanian

udin abay | Selasa, 18 Februari 2020 , 12:39:00 WIB

Swadayaonline.com - Program utama pembangunan pertanian dalam upaya mewujudkan pembangunan pertanian Indonesia yang Maju, Mandiri dan Modern telah dicanangkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal tersebut, juga didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr dengan mencanangkan 3 Program Aksi, yaitu: Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung petani pengusaha milenial, penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung program utama Kementan.

Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) sebagai salah satu pilar BPPSDMP yang memiliki tugas utama melaksanakan pelatihan juga harus mampu mencetak sumberdaya manusia (SDM) yang profesional, mandiri, berdaya saing dan memiliki jiwa wirausaha. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan penumbuhan pengusaha pertanian milenial melalui beberapa pola dan metode, salah satunya adalah melalui megang jepang dan pembinaan alumni magang jepang.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya pada saat mengisi materi “Prospek Pengembangan Manajemen Agribisnis bagi Alumni Magang Jepang Mendukung Penumbuhan Petani Milenial” mengatakan bahwa alumni magang jepang telah melalui banyak proses penempaan dikawah candradimuka untuk meningkatkan kompetensinya baik didalam maupun diluar negeri, sehingga siap untuk menjadi agent of change dibidang pertanian. Alumni magang jepang memiliki karakter, potensi, tekad, wawasan, serta memiliki usaha dibidang pertanian. Hal tersebut adalah modal dasar untuk menjadi pengusaha pertanian milenial.

Program magang petani muda di Jepang telah dimulai sejak tahun 1984 oleh Kementerian Pertanian c.q. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Sejak tahun 1984 dan s.d saat ini Kementerian Pertanian telah mengirimkan  1.386 orang petani muda ke Jepang.

Pada kesempatan tersebut kapuslatan juga mendorong para alumni magang jepang yang sudah maju, agar membentuk Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) agar dapat turut serta mendukung program penumbuhan pengusaha pertanian milenial. Penumbuhan pengusaha pertanian milenial akan lebih cepat dilakukan dengan melihat contoh nyata, dan di P4S generasi muda pertanian kita dapat berlatih dan melihat contoh nyata langsung dilapangan. Keberhasilan pengelolaan P4S dalam menjalankan usahanya juga dapat merangsang petani lain untuk mengikuti jejaknya. Dengan adanya P4S, maka kegiatan peningkatan kemampuan SDM pertanian menjadi lebih optimal. SY/RS