Sumenep Optimalkan UPJA Untuk Percepatan Tanam Jelang Kemarau

udin abay | Jum'at, 22 Mei 2020 , 20:01:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya pemenuhan kebutuhan pangan dari pusat sampai daerah terus dilakukan, terutama bahan makanan pokok beras. Untuk menjaga ketersediaan beras, hal yang penting harus adalah melalui upaya peningkatan luas tambah tanam atau percepatan tanam.Apalagi sebentar lagi akan memasuki musim kemarau.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi dan Jagung serentak.

“Kita harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan lebih gotong royong agar makanan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita hadapi dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah.”

“Saya mengajak seluruh insan pertanian untuk menghadapi tantangan tersebut dengan dua langkah konkret, yaitu dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat. Diharapkan kerja sama dengan berbagai pihak lebih intens agar semua dapat berjalan dengan baik,” tegas SYL.

Selaras dengan hal tesebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan pangan adalah masalah yang utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, di mana petani harus tetap semangat olah, tanam, dan panen. 

“Hal ini membuktikan pertanian tidak berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” papar Dedi.

Kabupaten Sumenep terletak di ujung timur pulau Madura, memiliki luas lahan sawah 35.819 ha, terdiri dari lahan sawah irigasi 8.710 ha dan lahan sawah tadah hujan 27.109 ha.  Mayoritas lahan sawah yang terdapat di Kabupaten Sumenep adalah lahan sawah tadah hujan yang setiap tahunnya tergantung dari besar dan lamanya curah hujan. Lahan sawah irigasi umumnya memiliki Indek Pertanaman (IP) 200, sedangkan untuk lahan sawah tadah hujan masih dibawah IP 200. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan indeks pertanaman di lahan sawah tadah hujan dilakukan upaya untuk percepatan tanam.

Ditengah pandemi Covid-19, upaya percepatan tanam di Kabupaten Sumenep terkendala oleh minimnya tenaga kerja yang mau dan bisa melakukan kegiatan tanam, selain karena waktu tanam yang hampir bersamaan, ada kekhawatiran para pekerja dalam melakukan tanam karena harus berinteraksi dengan banyak orang. Sulitnya mencari tenaga kerja ini harus disiasati agar percepatan tanam harus segera dilakukan. 

Penyuluh pertanian di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Pamekasan Dewo Ringgih, melakukan strategi bersama bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kalianget, dengan menggerakkan dan mengoptimalkan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang ada di Kecamatan Kalianget. UPJA ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Kanca Tani. Alat mesin pertanian yang dikelola salah satunya adalah mesin tanam rice transplanter.

Dengan adanya UPJA yang melayani jasa penanaman padi ini, dinilai merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ditengah sulitnya mencari tenaga kerja tanam.

UPJA ini bahkan mampu melayani petani yang ada diluar kecamatan Kalianget, selain memberikan jasa pelayanan mesin rice transplanter, UPJA Kanca Tani ini juga sekaligus menyediakan bibit padi unggul siap tanam. Sehingga petani tidak perlu khawatir lagi untuk melakukan kegiatan budidaya padi di tengah wabah Covid 19. SY/DWO/YNI