Kementan Bersama Pemda Bersinergi Percepat Produksi

udin abay | Senin, 06 Juli 2020 , 10:02:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa Pertanian bisa lebih maju, mandiri dan modern jika dikelola dengan baik dan dengan cara yang lebih dari biasa. Kostratani merupakan sah satu program aksi Kementerian Pertanian (Kementan) dimana pemanfaatan digital sistem untuk memantau potensi pertanian di tingkat Kecamatan dilakukan. Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) merupakan program terobosan Menteri Pertanian dengan tujuan untuk mengoptimalkan BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) dalam percepatan pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan.  "Perubahan ekosistem pertanian harus dibentuk dari sana sehingga korporasi-korporasi pertanian akan hadir di Kostratani”, ungkap Mentan.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa “Dalam kondisi apapun pertanian harus tetap meningkatkan produktivitas dan itu berarti meningkatkan produksi. Oleh karena itu bapak Menteri Pertanian telah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) pendampingan di setiap Provinsi seluruh pelosok tanah air. Penanggung jawab Provinsi Banten adalah saya sendiri dan Membawahi Penanggung Jawab Kabupaten dan Kota. Sehingga harus bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Kota untuk meningkatkan produktivitas pertanian utamanya 11 bahan makanan pokok” 

“Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah melakukan percepatan tanam, genjot luas tambah tanam. Jika mempercepat tanam itu berarti akan mempercepat produksi, dan itu berarti ketersediaan pangan akan lebih cepat serta ketahanan pangan akan terjamin. Mari bersama bersinergi untuk saling support mengupayakan percepatan tanam di Provinsi Banten yang kita cintai ini. Bahu membahu untuk meningkatkan dan melakukan percepatan tanam (padi, jagung, kedelai). Banten termasuk andalan untuk komoditas jagung di Jawa dan Indonesia, karena Banten mempunyai potensi lahan kering yang luar biasa. Kemudian saat ini Banten masuk 10 besar Kontributor utama produksi besas nasional", tambah Kabadan.

Berdasarkan hasil evaluasi Luas Baku Sawah tahun 2018 hingga 2020 di Banten kurang lebih 204.000 ha. Dapat dilihat laporan tahun 2020 mulai dari bulan April dan Mei jika dibandingkan bulan Januari Februari 2020 semakin menurun apalagi jika dibandingkan dengan tahun 2019 jauh menurun. Tetapi ada peningkatan di Bulan Juni 2019 (40.419 ha) dan Juni 2020 (104.229 ha) sehingga jika dijumlahkan antara April Mei Juni 2019 dengan April Mei Juni 2020 terjadi surplus sebesar 18.481 ha Luas Baku Sawah dan telah mencapai target yang dicanangkan Kementan. Untuk kedepannya Juli Agustus diharap dapat mencapai target Kementan. 

Meskipun telah terjadi surplus jumlah Luas Baku Sawah di Banten tetapi tetap harus berusaha meningkatkan Luas Tambah Tanam sehingga dapat mencapai target kembali kedepannya seperti yang sudah dicanangkan oleh Kementan.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta mengungkapkan “seperti yang disampaikan kepala Badan SDM, dapat dilihat bersama bahwa masih diperlukan kerjakeras ke depan khususnya untuk pendampingan kami di kota Tanggerang dan Tangsel jika di lihat dari daftar yang telah disampaikan luas baku nya cukup kecil. Sehingga perlu mencari stategi yang lebih jitu. Tetapi Alhamdulillah Banten masuk 10 besar Kontributor utama produksi beras nasional.

Di era digital sistem ini pengisian data laporan program dan kegiatan utama Kementan dapat dilakukan melalui aplikasi seperti yang telah disampaikan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian di suatu kesempatan, yaitu aplikasi PDPS (Penguatan Data Pangan Strategis), aplikasi Laporan Utama Kementan dan WAG (Whatsapp Group). Sebagai pelaku pertanian di Provinsi Banten tentu saja ingin sekali untuk bisa mengisi data di 13 Indikator tetapi masih ada kebingungan, sebenarnya pengisian tidak sulit namun bagaimana dengan sumber datanya. Misal untuk KUR dapat mengambil data dari dinas yang menangani pembiayaan pertanian dan berkoordinasi dengan Perbankan (BRI, BNI, Mandiri, dsb). SY/VTR/PUSDIK