Project Manager YESS Bicara Tentang Entrepreneur Pertanian di Webinar Nasional

udin abay | Minggu, 12 Juli 2020 , 16:37:00 WIB

Swadayaonline.com - Project Manager Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Kementerian Pertanian Inneke Kusumawaty menghadiri undangan sebagai narasumber pada Webinar Nasional Entrepreneurship “Agile Entrepreneur” secara daring, Sabtu (11/7). Acara yang mengangkat topik gerakan optimis kaum muda pasca COVID-19 ini, diselenggarakan oleh Universitas Binawan. Turut hadir pada seminar tersebut antara lain Rektor Universitas Binawan Ayu Nindyati, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Binawan Budiono, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur Hasanuddin Kilan. “Agility konsepnya kita harus merespon cepat unprediction. Yang pertama kita harus meningkatkan refleks kita, partisipatif, dan fleksibel,” ujar Rektor Universitas Binawan Ayu Nindyati saat memberikan arahan.

Dalam paparannya, Inneke memperkenalkan program YESS kepada peserta seminar yang didominasi oleh mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Binawan dan tampak hadir pula siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Inneke menyebut, jumlah petani terus menurun, padahal regenerasi petani sudah lama digaungkan dan ini  tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di negara lainnya. Anak-anak muda kurang tertarik dengan pertanian karena dianggap kotor dan tidak keren, ungkap Inneke.  Ia pun menjelaskan program Kementerian Pertanian yang mendukung petani milenial yaitu peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian, pengembangan wirausahawan muda pertanian, dan yang terakhir fasilitasi akses permodalan.

“YESS adalah program pengembangan kewirausahaan dan baru akan dimulai di akhir September, saat ini dalam tahap persiapan. Program YESS menyasar kepada anak-anak muda di perdesaan yang memiliki minat di bidang pertanian. Kita tingkatkan kapasitasnya sehingga mereka adaptif terhadap teknologi. Tujuan keseluruhan adalah peningkatan pendapatan. Diharapkan, YESS bisa mengurangi pengangguran,” ujar Inneke dalam penjabarannya.

Inneke menyebut, lokasi pilot project YESS ada di 4 provinsi yaitu Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa TImur. Ia pun memperkenalkan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan diantaranya Rizal Fahreza dengan Kebun Edukasi Eptilu yang omzetnya mencapai 300-400 juta per bulan, Sandi Octa Susila PT. Mitra Tani Parahyangan dengan omzet mencapai 1 milyar per bulan, serta jajaran petani milenial sukses lainnya.

Inneke mengagumi petani milenial yang berpikir sangat cerdas dan melompat-lompat. “Petani milenial ini berusia kurang dari 39 tahun. Mereka muda, cerdas, adaptif, kreatif. Mereka bisa membaca peluang pasar,” lanjutnya. “Regenerasi petani harus dilakukan. Petani milenial sangat potensial untuk melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia karena cerdas, adaptif, dan siap memasuki era pertanian 4.0, dan petani milenial sudah mulai berkiprah dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir,” ujar Inneke menutup paparannya.

Apa yang disampaikan Inneke sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.  Dalam beberapa kesempatan, Dedi menyampaikan bahwa dalam lima tahun mendatang ditargetkan petani milenial mencapai 2,5 juta orang.  Sebagaimana yang sering disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa milenial harus berani menjadi petani. Mentan Syahrul menaruh harapan pertanian pada generasi milenial. SY/AHS/PUSDIK