Sinergi Mahasiswa dan Penyuluh Dorong Korporasi Petani di Wilayah Food Estate Humbahas

udin abay | Rabu, 30 September 2020 , 11:32:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa Korporasi Petani menjadi basis ekonomi petani. "Pada kegiatan Food estate Humbahas yang merupakan salah satu program super prioritas 2020, pengembangan korporasi petani menjadi prioritas utama agar petani menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir," ungkap Mentan beberapa waktu lalu.

Kementerian Pertanian (Kementan) RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan mendukung kesiapan SDM pertanian food estate.  Sukses korporasi petani bukan sekadar bertumpu pada produktifitas dan kualitas produksi pertanian, namun lebih banyak ditentukan kemampuan SDM menjalankan bisnis yang profit oriented.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan jajarannya siap bekerja maksimal untuk Food Estate di Humbahas, Sumut dan Kalteng dengan mengawal dan mendampingi SDM pertanian mendukung korporasi petani.
“Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi Food Estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP, untuk memastikan petani Food Estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani," katanya

Ditambahkan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menngatakan bahwa “Kita akan memastikan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap petani di lokasi Food Estate bisa berjalan maksimal.  Harapannya melalui pendampingan ini dapat membuka pola pikir petani terkait korporasi dan koperasi sehingga akan meningkatkan kapasitas petani dalam manajemen usaha tani", papar Santi.

Sebagai aplikasi kesiapan dukungan BPPSDMP,  50 mahasiswa Polbangtan dan Perguruan Tinggi Mitra (PTN) bersama penyuluh pertanian siap melakukan baseline survey  melalui wawancara kepada petani dengan pedoman instrumen daftar pertanyaaan terkait agroekosistem, sosial, budaya dan ekonomi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui karakteristik petani dalam pelaksanaan penumbuhan korporasi. 

Selain pendampingan oleh mahasiswa dan penyuluh, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melakukan  diskusi langsung dengan kelompok tani (Poktan) Harapan Jaya yang terlibat dalam Food Estate (FE) untuk luas lahan 15 Ha yang menjadi lokasi demfarm Balitbangtan.  Kelompok Tani yang terbentuk tahun 2018 dengan beranggotakann 28 orang  akan fokus pada benih kentang, bawang merah dan bawang putih. Selain Poktan     Harapan Jaya, diskusi pun dilanjutkan dengan Koperasi Tunas Harapan Pollung. SY/LL/PUSDIK