Hari Lapang Petani Akhiri Sekolah Lapang Agribisnis Jagung Di BPP Soko

udin abay | Sabtu, 10 Oktober 2020 , 23:26:00 WIB

Swadayaonline.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih mencekam, tidak sedikitpun menyurutkan langkah kaki peserta sekolah lapang agribisnis (SLA) jagung yang berasal dari kelompok tani (Poktan) Maju Makmur untuk hadir di lokasi hari lapang petani dengan menggunakan protokol kesehatan sesuai arahan penyuluhnya.

Bertempat di Pendopo APK Desa Klumpit Kecamatan Soko, berakhirnya sekolah lapang agribisnis (SLA) ditandai dengan dilaksanakannya hari lapang petani atau dikenal dengan farm field day (FFD). Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempertemukan antara pengambil kebijakan di sektor pertanian dengan pelaku utama dan mitra usaha, tanya jawab serta diskusi yang dipandu oleh Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Soko, Rusminingsih. Segala permasalahan yang muncul selama SLA berlangsung, dikupas tuntas pada FFD ini. 

Hadir dalam kegiatan FFD, para pengambil kebijakan di tingkat kabupaten yaitu dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, yang diwakili oleh Kepala Seksi Kelembagaan, Suyanto, didampingi PPL se- Kecamatan Soko, Sekretaris Desa Klumpit dan peserta SLA.

“Hadirnya perwakilan dari pemerintahan desa diharapkan juga ikut  menyelesaikan permasalahan agribisnis jagung, dimulai dari agro input hingga agro pendukung seperti peningkatan kapasitas kelembagaan petani, kelembagaan pasar, pemanfaatan kelembagaan UPJA, dll. Dukungan pembiayaan kegiatan pemberdayaan masyarakat pelaku ekonomi ini sangatlah diharapkan, utamanya pemanfaatan dana desa sebagaimana diurai dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Perencanaan Pembangunan Desa,” ujar Rusminingsih, disela-sela kegiatannya.

Dengan telah dilaksanakannya 10 kali pertemuan SLA dan diakhiri dengan FFD, Rusminingsih berharap terdapat perbaikan penerapan teknologi budidaya jagung dapat dilanjutkan di lahan masing-masing alumni. “Dengan demikian kebutuhan akan jagung konsumsi maupun untuk pakan ternak terpenuhi, disamping itu ekspansi fungsi kelembagaan pelaku utama sebagai pasar bagi anggotanya dapat terwujud,” pungkas Rusminingsih.

Apa yang dilakukan Kabupaten Tuban melalui SLA Jagung di Kecamatan Soko sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, demi mengamankan pasokan jagung dalam negeri di targetkan produksi jagung tahun 2020 lebih tinggi dari tahun lalu. Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi jagung tahun 2020 lebih tinggi dari tahun lalu demi mengamankan pasokan jagung dalam negeri. 

Sementara itu Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebut bahwa tokoh penggerak utama pembangunan pertanian adalah penyuluh, petani dan petugas lapangan lainnya seperti POPT, petugas alsintan, dan lainnya.
"Di sinilah peran Kostratani sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas. Ini terjadi kalau ada yang menggerakkan. Dan yang menggerakan itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung Kostratani," tukas Dedi. SY/NURL/RUSM/YNI