Pelatihan Tematik Jawab Permasalahan Seputar Padi Di BPP Mejayan Madiun

udin abay | Sabtu, 03 Juli 2021 , 21:23:00 WIB

Swadayaonline.com -:Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun telah melaksanakan Pelatihan Tematik Budidaya Tanaman Padi bagi Aparatur tepatnya di BPP Mejayan pada 23 – 25 Juni 2021lalu. Sebanyak 30 orang peserta dilatih untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian sebagai salah satu upaya untuk menciptakan ketahanan pangan yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat pandemic Covid 19.   

Pada kegiatan pembukaan pelatihan, widyaiswara BBPP Ketindan, Dewi Melani hadir mewakili Kepala Balai, sekaligus menjadi fasilitator. Sedangkan dari Dinas Pertanian dan Perikanan dihadiri oleh Paryoto, Kepala Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia yang mewakili Kepala Dinas.  

Dewi Melani mengatakan, bahwa pelatihan ini diselenggarakan karena banyaknya permasalahan terkait budidaya tanaman padi khususnya terkait pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT), pengelolaan kesuburan lahan, dan pemupukan berimbang atau spesifik lokasi dimana saat ini kondisi produksi tanaman padi mengalami levelling off (pelandaian). Sehingga diharapkan pemberian pupuk ke dalam tanah dapat disesuaikan dengan jumlah dan jenis hara sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapai hasil yang optimal.  

“Dengan adanya pelatihan tematik budidaya tanaman padi  ini diharapkan dapat menjawab permasalahan spesifik lokasi di wilayah tersebut sehingga produksi dan produktivitas tanaman padi dapat meningkat dan pastinya dapat mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Dewi Melani.  

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian harus lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan teknik yang lebih modern. “Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas Mentan Syahrul.  

Materi pada pelatihan ini membahas tentang pengelolaan kesuburan lahan, pembuatan pupuk organik, pemanfataan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT) secara umum dan diakhiri dengan praktek pembuatan pestisida nabati sebagai salah satu alternative pestisida sintetik kimia dalam mendukung pertanian berkelanjutan.  

Senada dengan pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga selalu menekankan pentingnya kegiatan usaha tani yang berorientasi pada peningkatan produksi serta kualitas produk pertanian yang sehat dan ramah lingkungan.  

“Peran penyuluh serta lembaga kelompok tani dan Gapoktan sangat diperlukan dan perlu ditingkatkan apalagi sejak adanya pandemic Covid 19 ini. Sektor pertanian menjadi tumpuan dan harapan bagi kelangsungan hidup bangsa untuk itu pertanian tidak boleh berhenti,” tegas Dedi. SY/DM/YNI