Bupati Sumbawa Dukung Petani Kreatif Membuat Pupuk Organik

udin abay | Kamis, 05 Agustus 2021 , 22:30:00 WIB

Swadayaonline.com - Kemampuan teknis dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) penyuluh pertanian dan petani sangat penting dalam menghadapi kendala yakni ketersediaan pupuk. Melalui materi pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati diharapkan menjadi solusi petani untuk menjawab kondisi kelangkaan pupuk anorganik. Dengan peningkatan kompetensi ini, petani di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB diharapkan semakin kreatif dan mampu membuat pupuk organic dan pestisida nabati secara mandiri untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.  

Hal ini ditegaskan oleh Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian yang diselenggarakan kerjasama Komisi IV DPR-RI  dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.  

Kegiatan yang  dilaksanakan ditengah penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali level 4 oleh pemerintah sejak Juli lalu tetap melalui protokol kesehatan secara ketat. Hadir secara langsung dalam kegiatan Bimtek, Anggota Komisi IV DPR-RI, Muhammad Syafrudin, Kepala BBPP Ketindan yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum, Deden Harmedi, Plt.  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Praktisi dari Universitas Samawa serta widyaiswara BBPP Ketindan pengampu proteksi tanaman.  

Dalam sambutannya, Muhammad Syarifudin mengatakan akan mengupayakan kepada BPPSDMP untuk menambah pelatihan atau bimbingan teknis sebagai tindak lanjut dari bimtek hari ini. Ia juga menambahkan agar 60 peserta petani yang mengikuti bimtek dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat agar bisa lepas dari ketergantungan pestisida kimia.  

Pengurangan subsidi pupuk tidak berarti perhatian pemerintah menurun untuk sektor pertanian, melainkan sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pupuk sintetik. Berdasarkan penelitian, kondisi tersebut mengakibatkan munculnya titik jenuh di kawasan-kawasan produksi yang intensif. Saatnya petani memanfaatkan keberadaan bahan organik yang melimpah. Pertanian rasional dengan pemupukan berimbang, sesuai kebutuhan, menjadi solusi bagi peningkatan kualitas lahan dan produk yang dihasilkan.  

Sejalan dengan upaya tersebut, dalam berbagai kesempatan, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menekankan bahwa pertanian adalah tulang punggung negara, sumber pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia. Pertanian harus terus bergerak dan menyesuaikan dengan teknologi-teknologi yang sedang berkembang. Teknologi yang menarik bagi generasi muda sekaligus ramah lingkungan.  

Bimtek yang terselenggara selama 2 hari ini dimaksimalkan pada praktek peserta dalam mengelola kesuburan tanah dengan pupuk berimbang dan pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara ramah lingkungan.  

Sementara itu Bupati Sumbawa meminta kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa untuk mecari pola-pola yang baru untuk memaksimalkan pengadaan pupuk organik.  

“Pertanian merupak sektor penyangga di Kabupaten Sumbawa produksi pertaniannya sangat bagus, karenanya peningkatan kualitas SDM seperti bimtek ini sangat bagus,” tegas Mahmud Abdullah. SY/YNI