Digital Marketing Merambah Produk KWT Kota Makassar

udin abay | Sabtu, 25 September 2021 , 20:16:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Ketahanan Pangan  dalam mendukung program kewirausahawan dilakukan melalui digitalisasi marketing. Cara ini merupakan salah satu pemanfaatan digital, berbasis IT maupun proses bisnis baru berupa brand dan konsumen. Hal ini wajar karena era digital telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan termasuk bisnis di bidang pertanian. 

Banyaknya  informasi di situs media berbasis online pada setiap aspek pemenuhan  kebutuhan  hidup, membuat sektor pertanian mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Ketahanan pangan menjadi isu strategis yang akan menentukan kestabilan ekonomi, sosial, dan politik dalam suatu negara yang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.

Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar mensosialisasi digitalisasi marketing  produk kelompok wanita tani. Sasaran peserta adalah  perwakilan dari kelompok-kelompok wanita tani penerima bantuan  Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) baik yang bersumber dari APBN maupun APBD pada selasa,  awal September lalu.

Hal ini menanggapi arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa pangan harus selalu ada, sehingga produksi tidak boleh berhenti. "Bayangkan jika tim yang bekerja di sektor penyediaan pangan berhenti, maka berhenti jualah kehidupan kita. Di masa pandemi kita justru dituntut kreatif dan strategis, termasuk dalam pemasaran produk. Pemasaran berbasis online melalui e-commerce merupakan salah satu terobosan jitu mengawal kebutuhan konsumen sekaligus meningkatkan layanan pesan antar produk sampai tujuan,” kata Menteri SYL.  

Ferdy Muchtar, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makssar mengatakan bahwa peluang pemasaran melalui digital marketing  sangat besar.  

“Kami berupaya mengkolaborasikan  urban farming dengan Unit Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pangan dalam hal ini kelompok wanita tani  dalam  penjualan berbasis online secara ecommerce,” jelas Ferdy.

Perkembangan pemasaran melalui ecommerce perlu dukungan dari kaum milenial  untuk berkontribusi dalam  pemasaran  produk kelompok wanita tani.  

Teknologi merupakan faktor dan alat utama bagi pemasar untuk bisa menjangkau massa dan khalayak umum. Oleh karena itu, DKP Kota Makssar menggandeng kaum milenial dalam  digital marketing. Adalah Asry Syarief millennial yang berpengalaman di bidang pertanian dan agribisnis selaku founder Panganku. Aplikasi Panganku  merupakan platform jual beli daring yang mendukung  distribusi  pangan di Makassar dan sekitarnya.

“Data yang diperoleh  Panganku untuk permintaan konsumen  produk pertanian untuk bayam, kangkung dan pakcoy sebesar 45 %, buah tomat, cabe, dan jeruk nipis sebanyak   25 %, mentimun, terong dan kol sebanyak 15 %,  jahe, wortel dan kunyit sebesar 12 %, dan selada, brokoli sebanyak 7 %. Hal ini memberikan peluang besar bagi kelompok- kelompok wanita tani yang ada di  Kota Makassar dimana produksi kebun yang mereka produksi secara kontinyu  pada umumnya adalah kangkung, bayam, dan pakcoy”  kata Asry Syarief.

Asry menambahkan, bahwa target market atau costumer dari Panganku adalah  B2C yakni mitra  bisnis to Costumer market sebanyak 50 %, horeka market atau  mitra hotel restorant, dan kafe sebanyak 30 % dan B2B market yakni  mitra Bisnis to Bisnis sebanyak 20 %.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, “Saat pandemic, online system menjadi jawaban. Online system mendekatkan mereka (petani) dengan konsumen (seluruh masyarakat). Apapun yang terjadi, pangan tidak boleh delay (jeda0. Harus tepat waktu dan lancar. Saat ini masyarakat cukup mengakses secara online untuk order pangan langsung dari petani, Gapoktan, kelompok Wanita tani (KWT). Sistem online ini merupakan system satu arah yang menghubungkan petani langsung kepada konsumennya.” SY/YNI/KHF